Mohon tunggu...
Hani RosianaJulianti
Hani RosianaJulianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengalaman Menggunakan Media Konvensional dan Media Baru

1 April 2021   19:54 Diperbarui: 1 April 2021   20:06 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di zaman yang serba canggih seperti sekarang  ini, teknologi bermunculan dan semakin berkembang. Media komunikasi semakin bertambah dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Dalam implementasinya, salah satu manfaat media adalah sebagai alat komunikasi yang mudah dan efisien. Dengan media baru kita dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berada di tempat yang jauh dari kita sehingga media sangat memudahkan manusia dalam melakukan interaksi. Hal ini merupakan kemajuan yang sangat pesat dalam perkembangan teknologi yang diciptakan oleh manusia. Sebelumnya, manusia menggunakan media konvensional yang bersifat sederhana seperti kentongan, surat menyurat, maupun koran sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain maupun sebagai alat untuk menyampaikan informasi. Adapun saat ini media baru yang berkembang yakni handphone, televisi, komputer, atau laptop.

Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri, saya mahasiswi semester empat  berusia sembilan belas  tahun bernama Hani Rosiana Julianti. Saat ini saya menempuh pendidikan S1  di sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Yogyakarta yakni Universitas Ahmad Dahlan. Berdasarkan pengalaman saya sebagai generasi yang sempat merasakan dan menggunakan media konvensional atau yang disebut juga media lama, perkembangan media hingga tahap ini merupakan sebuah kemajuan kehidupan yang sangat pesat dan terlampau canggih. Diusia saya yang menginjak 10 tahun atau saat saya masih kelas 4 sd, saya masih merasakan saat saat memanfaatkan surat untuk memberi kabar kepada sahabat  saya yang berada diluar kota. Saat itu handphone masih jarang penggunaannya dan masyarakat masih banyak yang menggunakan surat melalui kantor pos sebagai alat komunikasi jarak jauh dengan teman, sahabat, saudara maupun keluarga. Media baru berupa handphone mulai ada saat itu namun masih berbentuk jadul memakai tombol untuk hurufnya seperti handphone keluaran Nokia. Hanya ada 1 handphone saat itu dirumah saya dan hanya digunakan oleh orangtua. Di tahun sebelumnya saat saya masih kelas 1 atau 2 sd sekitar 13 tahun yang lalu saya selalu berlangganan majalah Bobo. Majalah anak-anak yang memuat cerita cerita lucu nan mengasyikkan dikala itu. Belum ada webtoon yang merajela seperti sekarang. Majalah Bobo yang dijual seharga 10.000 sudah cukup menghibur bagi anak anak di masa itu. Sempat juga merasakan banyak tumpukan koran dirumah alhasil dijual kembali untuk bungkus gorengan di warung. Nenek sering membeli Koran di tukang koran yang selalu berkeliling setiap hari lewat depan rumah menaiki sepeda sambil menjajakan korannya. Masa  itu merupakan masa yang mana manusia belum kecanduan media elektronik seperti saat ini. Penggunaan yang sewajarnya namun cukup mempermudah kehidupan manusia. Media baru sebenarnya bisa dikatakan jauh lebih baik dibandingkan media konvensional namun terkadang manusia kurang bijak dalam memanfaatkannya. Media baru saat ini sangat berkembang dengan berbagai macam bentuk. Kemudahan untuk mendapatkan dan kemampuan yang lebih mumpuni membuat masyarakat semakin mudah mendapatkan dan tertarik memilikinya. Saat ini siapa yang tidak memiliki handphone? Semua orang pasti memiliki handphone. Handphone seperti barang yang tidak bisa jauh dari pandangan manusia. Kemudahan dalam mengakses informasi maupun berkomunikasi membuat handphone menjadi salah satu barang pokok yang harus dimiliki oleh semua orang. Contoh dalam keseharian saya, saya memakai handphone untuk media mengakses informasi maupun berkomunikasi. Laptop dan komputer juga saya manfaatkan sebagai alat komunikasi. Yang dahulu nya saya menggunakan surat untuk bertukar cerita dengan sahabat yang berada diluar kota, sekarang hanya dengan menggeser layar dan memencet layar saja sudah dapat bertukar informasi sekaligus bisa melihat wajah teman saya walaupun jarak jauh menggunakan aplikasi video call. Sungguh kemajuan yang sangat pesat bukan? Yang dulunya saya membaca majalah Bobo untuk mengisi waktu luang dan sebagai hiburan saat ini cukup menggeser layar dan membaca webtoon saja ataupun cerita cerita anak yang berseliweran di media media online. Tukang Koran di daerah saya juga sudah tidak ada. Dipinggir jalan kadang masih saya jumpai namun sepertinya tak sebanyak dulu. Koran saat ini sudah ada yang berbentuk online. Kemudahan yang semakin menyengsarakan tukang koran konvensional. Namun ada juga yang masih membaca koran kertas biasa, tergantung kenikmatan individu senang membaca melalui koran kertas  biasa ataupun secara online.

Perbedaan mencolok yang saya rasakan antara kedua media tersebut yakni kembali lagi pada kemudahan berkomunikasi dengan orang lain secara jarak jauh dan kemudahan mengakses informasi yang tersedia di media baru. Hanya dengan menggeser layar saya sudah bisa berinteraksi dengan siapapun tidak perlu lagi menulis surat dan dikirim melalui kantor pos untuk bertukar cerita maupun memberi kabar pada sahabat kita. Akses informasi yang sangat mudah, tersedia diberbagai platform online. Berita pada detik ini yang terjadi di berbagai belahan dunia dapat langsung dikases hanya dengan membuka media online di barang kecil bernama handphone. Berbagai macam jenis informasi maupun hiburan dapat diakses melalui media media baru tersebut. Penggunaannya sangat fleksibel dan efisien membuat media baru semakin berkembang dan menggantikan media konvensional.

Sebagai generasi millenial yang memanfaatkan kemajuan media yang berkembang, media baru sangat bermanfaat dalam kehidupan pribadi saya. Sebagai mahasiswa, media baru sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas. Terdapat banyak sumber informasi yang relevan dengan tugas maupun penelitian saya yang dapat saya gunakan sebagai referensi. Kemudahan lainnya juga saya rasakan pada saat ini. Adanya wabah covid yang menyebabkan perkuliahan harus dilaksanakan secara online, media baru sangat membantu dalam melakukan pembelajaran daring. Penggunaan aplikasi aplikasi bermanfaat seperti zoom maupun gmeet yang tersedia di media baru  sangat bermanfaat untuk pembelajaran. Potensi positif media baru akan semakin berkembang seiring penggunanya memanfaatkan dengan baik media baru itu sendiri. Adanya media baru ini juga mendorong saya pribadi untuk semakin bijak dan kreatif dalam memanfaatkannya. Banyak hal yang dapat saya lakukan dengan adanya kemudahan ini. Kemudahan kemudahan yang dapat saya akses dapat saya manfaatkan untuk menimba ilmu maupun menyalurkan ilmu seperti yang saya lakukan saat ini, menulis di media online. Harapan saya dengan berkembangnya media baru saya dapat belajar mengembangkan kemampuan menulis saya. Lebih aktif lagi dalam menyalurkan informasi yang bermanfaat kepada orang lain dan sedikit membangun atmosfer positif dalam dunia informasi online yang saat ini terkontaminasi dengan berbagai berita bohong atau yang disebut hoax. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca. Mohon maaf jika banyak penulisan maupun kesalahan kata. Tulisan ini merupakan sedikit pengalaman saya sebagai generasi yang pernah menggunakan media konvensional dan juga merasakan media baru. Kedua media tersebut memiliki keunggulannya masing masing. Media konvensional dengan kenangan masa masanya yang tak akan terlupakan  dan media baru dengan kemudahannya yang membuat manusia semakin kreatif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun