Â
     Pada tanggal 10 oktober 2025, kelompok 3 akhlak tasawuf dari kelas 1A Jurnalistik melakukan kunjungan belajar ke pondok pesantren darul akhyar yang berlokasi tepat di Jl. Muhasyim 1, Rangkapan jaya baru, kecamatan pancoran mas, kota Depok, jawa barat 16434. Kunjungan yang dilaksanakan pada hari sabtu ini  bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah akhlak tasawuf yaitu adalah membuat berita dan menyaksikan secara langsung bagaimana proses pembelajaran di pondok pesantren tersebut. menariknya, pemateri atau penceramah dalam pengajian di pesantren darul akhyar adalah dosen mata kuliah akhlak tasawuf kami, yaitu Dr. Syamsul Yakin, M.A. selain menjadi dosen di perguruan tinggi, beliau juga merupakan pendiri dan pengasuh pondok pesantren Darul Akhyar, serta dikenal sebagai penceramah dan guru besar yang aktif memberikan pembinaan keagamaan di wilayah Depok. kami datang kesana pada pukul 05:30 pagi dan sampai pukul 06:00, di pagi yang cerah ini alhamdulillah depok tidak macet dan kita sampai tepat waktu.
    Sesampainya di pondok pesantren Darul Akhyar, saya sangat merasakan kedamaian dan ketenangan disana, tempatnya nyaman, sejuk dan bersih, kami pun masuk kedalam masjid nya dan fokus untuk mendengarkan kajian dari bapak Syamsul Yakin, disana banyak sekali yang ikut pengajian, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, anak remaja pun ada, tetapi memang banyak anak pondok Darul Akhyar yang juga mendengarkan kajian tersebut, awal nya kita bersholawat bersama dengan teman-teman pondok Darul Akhyar, kemudian bapak Syamsul Yakin datang dan mengisi kajian tersebut dengan judul "Talbiyah sebagai sunnah Haji". beliau menjelaskan tentang tujuh sunnah Haji atau bisa disebut sab'un sunan al-hajj, yang pertama-tama yakni ialah mandi sebelum ihram, yang dimaksud mandi sebelum ihram ialah membersihkan diri sebelum memakai pakaian ihram, yang kedua yakni memakai wangi=wangian sebelum ihram, diperbolehkan selama belum niat ihram, yang ketiga memakai pakaian ihram berwarna putih dan bersih, sebagai simbol kesucian.Â
    Keempat yakni sholat sunnah sebelum ihram, biasanya dua rakaat sebelum niat ihram, yang kelima yakni membaca talbiyah setelah niat ihram dengan ucapan "labbaikallahumma labaik", sebagai tanda kesiapan memenuhi panggilan Allah, yang ke enam yakni meninggikan suara ketika membaca talbiyah, disunnahkan bagi laki-laki, perempuan cukup pelan agar tidak terdengar asing. dan yang terakhir ke tujuh yakni meneruskan talbiyah di beberapa keadaan yaitu saat berdiri, duduk, berjalan, naik kendaraan, sampai melempar jumroh aqabah, selain itu bagi orang yang junub maupun wanita yang haid ia masih tetap diperbolehkan membaca talbiyah, dikarenakan talbiyah bukan bagian dari Al-qur'an, melainkan zikir dan doa, maka tidak ada larangan membacanya dalam keadaan tersebut, kesunnahan nya pun diperkuat dan dipertahankan. bapak syamsul yakin juga menjelaskan tentang haji ifrad yaitu ialah mendahulukan haji terlebih dahulu baru setelah itu umrah, "ifrad" artinya memisahkan, para jamaah hanya berniat haji tanpa menggabungkan niat umrah.Â
   Yang kedua bapak syamsul yakin menerangkan tentang haji tamattu yakni sebelum haji ia umroh terlebih dahulu, kata "tamattu" artinya bersenang-senang atau beristirahat sejenak, jamaah melaksanakan umrah terlebih dahulu, kemudian melepaskan ihram, lalu beberapa hari kemudian ihram lagi untuk haji, karena mendapatkan dua ibadah dalam dua waktu yang berbeda, wajib membayar DAM (sembelihan), dan yang ketiga ada haji Qiran yaitu haji dan umroh bersamaan, "Qiran" artinya menggabungkan, jadi jamaah menggabungkan niat haji dan umroh sekaligus dalam satu waktu. beliau menegaskan juga tentang talbiyah yakni talbiyah disunnahkan, halal ihrami ketika ihram yang ditandai ketika memakai pakaian ihram, tetapi yang terpenting ialah niat dari ihram tersebut. selanjutnya beliau menerangkan tentang mina, mina adalah sebuah lembah yang terletak diantara muzdalifah dan makkah, tempat ini sangat penting dalam pelaksanaan manasik haji, karena disini lah jamaah melakukan beberapa amalan utama haji.Â
   Amalan utama haji tersebut antara lain ialah mabit di mina (Bermalam di mina), jamaah haji bermalam di mina pada tanggal 11,12, 13 dzulhijjah, tujuan nya untuk berdzikir dan bersiap melakukan lempar jumrah setiap harinya, yang kedua yakni melempar jumrah, dilakukan pada tiga tempat yakni jumrah ula, wustha, dan aqabah, setiap jumrah dilempar tujuh batu kecil, sebagai simbol penolakan terhadap godaan setan, lempar jumrah aqabah pertama kali dilakukan pada 10 dzulhijjah (hari idul adha), yang ketiga yakni menyembelih hewan ataupun berkurban, biasanya dilakukan setelah melempar jumrah aqabah pada tanggal 10 dzulhijjah, ini bagian dari tahallul (keluar dari sebagian larangan ihram), yang terakhir yakni tahallul setelah melempar jumrah dan berkurban, jamaah mencukur rambut (tahallul) sebagai tanda sudah keluar dari sebagian larangan ihram. selanjutnya membahas tentang masjid namirah, yakni masjid yang dibuka setiap ada pelaksanaan haji saja.Â
   Masjid namirah yang berlokasi di padang arafah, sekitar 21 km dari makkah, masjid ini dibuka pada tanggal 9 dzulhijjah, yaitu hari wukuf dan khusus untuk jamaah haji, saat jamaah sudah berada di muzdalifah dan mina, mereka tidak lagi membaca talbiyah secara terus menerus, selanjutnya tentang tawaf ifadah dan tawaf wada, tawaf ifadah dilakukan setelah wukuf di arafah dan merupakan rukun haji, saat ini jamaah tidak lagi membaca talbiyah, tetapi berzikir dan berdoa sambil mengelilingi ka'bah, sedangkan tawaf wada dilakukan sebelum meninggalkan makkah, disebut tawaf perpisahan karena menjadi ibadah terakhir sebelum pulang. terakhir beliau juga menjelaskan arti dari talbiyah yakni "Aku datang memenuhi panggilanmu, ya Allah, aku datang memenuhi panggilanmu, tiada sekutu bagimu, sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kerajaan adalah milikmu, tiada sekutu bagimu", dari artinya pun sudah sangat mengharukan, kita sebagai umat manusia yang penuh dosa pun menangis ketika melafalkan talbiyah tersebut. begitulah beliau memaparkan materinya, setelah itu selesai sudah acara nya dan kami pun berfoto dengan bapak syamsul yakin serta berdiskusi sebentar disana, dan menikmati hidangan yang beliau berikan, kami disana banyak mendapatkan ilmu baru untuk kehidupan kita selanjutnya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI