Mohon tunggu...
Hanifah Tarisa
Hanifah Tarisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Palestina Terus Membara, Kapan Merdeka?

11 Desember 2023   11:14 Diperbarui: 11 Desember 2023   11:24 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Palestina Terus Membara, Kapan Merdeka?

Oleh: Hanifah Tarisa Budiyanti (Mahasiswa)

Sorot mata anak kecil yang penuh ketakutan, tangisan pilu seorang ibu dan ayah yang kehilangan anaknya, begitu pun seorang istri atau suami yang kehilangan seluruh anggota keluarganya. Setidaknya beberapa kondisi itulah yang menggambarkan Palestina hingga detik ini.

Bahkan ketika tulisan ini diketik, jumlah korban di Gaza akibat serangan kaum zionis Israel terus meningkat hingga menyentuh angka 10.818 korban termasuk 4.412 anak-anak, 2.918 wanita, dan 667 orang lanjut usia, serta 26.905 orang luka-luka. Termasuk juga 2.650 laporan orang hilang dan 1.400 anak-anak yang masih berada di bawah reruntuhan. 900 ribu penduduk kota Gaza dan bagian utaranya bahkan tidak memiliki tempat berlindung, makanan, minuman, obat-obatan atau perlindungan. (Kemenkes Palestina, 9/11/2023)

Tak henti sampai disitu, kebrutalan Zionis Yahudi terhadap rakyat Palestina semakin di luar nalar. Selain menimbulkan korban jiwa, mereka juga mengebom tempat-tempat ibadah seperti Masjid Al-Mustafa di Khan Yunis, Gaza, Masjid Al-Ikhlas, Masjid Khalid bin Walid, Masjid Al Sahwa, dan masih banyak lagi yang hingga kini totalnya meningkat menjadi 59 masjid yang telah rata oleh tanah, ditambah 136 masjid dan 3 gereja yang mengalami kerusakan. (Detik.com, 9/11/23).

Kekejian Zionis juga tak pandang bulu ketika menurut beberapa sumber, disebutkan mereka juga mengebom rumah sakit, menembak jurnalis dan tenaga medis. Padahal dalam hukum internasional mereka harus dilindungi, namun bagi Zionis Yahudi mereka tetap harus dibantai. Jelaslah sudah bahwa permasalahan yang terjadi antar Palestina dan Israel bukan hanya sekedar konflik namun yang terjadi adalah penjajahan yang berujung pada genosida (pembantaian).

Wahai kaum Muslimin tidakkah hati ini merasa pilu melihat kondisi saudara se-aqidah kita yang terus dibantai nun jauh disana? Mereka butuh pertolongan, perlindungan dan pembebasan wilayah mereka. Bukan sekedar bantuan logistik yang walaupun sedikit meringankan beban mereka, namun bayang-bayang akan kerasnya suara dentuman bom dan tembakan akan terus bergentayangan yang bisa kapan saja mencabut nyawa mereka atau membuat mereka terluka. Tentulah hati ini merasa pilu dan ingin segera menyelamatkan mereka.

Sungguh kita telah mengakui bahwa hari ini seluruh dunia telah berpihak kepada Palestina dan mendukung pembebasan mereka yang dibuktikan dengan berbagai ratusan aksi damai yang telah terselenggara. Bahkan baru-baru saja terbit resolusi Majelis Umum PBB yang mengakui kedaulatan Palestina dan telah didukung oleh 151 negara. Namun semua itu seakan tak ada artinya bagi Zionis Yahudi Israel. Mereka tetap membantai, merusak, menjarah dan menculik warga Palestina dengan tuduhan-tuduhan keji. Lalu apa sejatinya akar masalah yang menimpa Palestina? Mengapa pemimpin-pemimpin negeri Muslim tak bisa mengakomodasi seluruh tentaranya untuk menolong saudara di Palestina?

Kapan Merdeka?

Jika melihat fakta-fakta menyedihkan di atas, pendudukan Israel secara paksa terhadap Palestina bukanlah terjadi dalam semalam. Sejak tahun 1897, Theodore Hertzl, seorang jurnalis Yahudi, menyerukan diadakannya konggres Zionis pertama di Bassel, Swiss. Konggres ini dihadiri semua pemimpin Yahudi dari seluruh penjuru dunia yang menghasilkan keputusan untuk membentuk organisasi Yahudi Internasional dan kesepakatan mereka untuk menyetujui berkumpulnya orang-orang Yahudi di Palestina hingga terwujud tanah air untuk mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun