Mohon tunggu...
Hanifah Nurzaman
Hanifah Nurzaman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tim I KKN Undip 2021 Kabupaten Bogor

"Bagi saya yang penting tentang seni bukanlah pertanyaan apakah ia terlihat seperti seni, tetapi bagaimana ia dapat memberikan cara baru dalam memandang sesuatu."

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hebat, Usulan Program Kerja TIM I KKN UNDIP 2021 di Desa Bojong Kulur Menjadi Solusi dalam Menghapi Bencana Banjir

6 Februari 2021   05:04 Diperbarui: 9 Februari 2021   03:43 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi penyerahan kedua handbook program kerja yan telah selesai dilaksakan kepada ketua RW 24 Desa Bojong Kulur

Bojong Kulur (6/2/2021) - Program kerja kegiatan TIM I KKN UNDIP 2020/2021 di Kabupaten Bogor, Kecamatan Gungung Putri, Desa Bojong Kulur telah selesai dilaksankan oleh Hanifah Khansa Nurzaman (21). 

Terdapat dua buah program kerja yang diajukan. Kedua program kerja ini sama-sama bertemakan seputar bencana banjir dan Covid-19 yang tengah melanda lingkungan RW 24 Desa Bojong Kulur saat ini. 

Program kerja yang pertama berjudul “Mitigasi Bencana Banjir Untuk Keluarga Dengan Menyesuaikan Protokol Kesehatan Saat Ini” dan yang kedua berjudul “Tata Cara Penataan Layout Rumah Tinggal yang Tepat Untuk Mengurangi Dampak Banjir Dengan Menyesuaikan Protokol Kesehatan Saat Ini”.  

Sosialisasi kedua program kerja ini dilakukan secara online kepada warga RW 24 Desa Bojong Kulur lewat grup Whatsapp RW pada hari Minggu, 31 Januari 2021.

Kedua program ini bertujuan untuk menjadi solusi dengan berbagi informasi dan mengedukasi masayrakat akan mitigasi bencana banjir, berbagi tips – tips seputar mengolah penataan ‘rumah ramah banjir’ untuk mengurangi dampak banjir yang dirasakan oleh warga serta memperkuat kesiapsiagaan warga RW 24 Desa Bojong Kulur dalam menghadapi bencana banjir terutama di musim hujan seperti saat ini. 

Selain itu, kedua program yang di buat juga mengandung unsur protokol kesehatan dimasa pandemi ini. Alasan ditambahkannya unsur protokol kesehatan adalah karena bencana banjir dapat menjadi salah satu sasaran empuk penyebaran virus Covid-19. Hal ini didasarkan dari cerita pengalaman Bapak Maman yang merupakan salah satu warga RW 24 Desa Bojong Kulur.

Berdasarkan cerita Bapak Maman, daerah RW 24 memang menjadi langganan terkena bencana banjir sejak tahun 2000 silam. Namun pada tahun 2020 kemarin merupakan banjir terparah yang ia rasakan. Dikatakan bahwa banjir yang terjadi pada tahun 2020 adalah sebanyak dua kali dengan ketinggian mulai dari 1,5 meter hingga 2 meter. 

Awalnya sebelum banjir terjadi, warga di lingkungan RW 24 yang terjangkit Covid-19 hanya satu sampai dua orang. Namun setelah terjadi banjir, jumlah warga yang terjangkit virus Covid-19 meningkat hingga lima orang lebih. Alasannya adalah kepanikan yang terjadi sehingga kurangnya persiapan warga terkait banjir ditengah pandemi. 

Alhasil saat banjir terjadi semua kegiatan dilakukan tanpa menghiraukan protocol kesehatan sama sekali. Selain mengabaikan protokol kesehatan, penyebab lain penyebaran pandemi ini adalah dengan kedatangan orang luar lingkungan yang tidak diketahui keadaaanya. Entah itu reporter, pemberi bantuan dan lainnya. Alasan bisa ditekanya penyebaran virus Cobid-19 di lingkungan RW 24 adalah karena isolasi diri dengan menimimalisir bertemu banyak orang luar. Namun saat banjir terjadi hal itu tidak bisa dilakukan.

Selain menjadi sarana penyebaran virus Covid-19, bencaan banjir juga menyebabkan kerugian berupa kerusakan. Kerusakan yang dialami warga pada banjir yang terjadi di tahun 2020 kemarin sangat buruk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun