Mohon tunggu...
Hanifah Dwi Rustanti
Hanifah Dwi Rustanti Mohon Tunggu... Lainnya - hani

Hihi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sarkasme dalam Lirik Lagu Dangdut, Kajian Semantik

20 Desember 2020   13:27 Diperbarui: 20 Desember 2020   15:55 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Masyarakat pasti sudah tidak asing lagi dengan sasrkasme. Sarkasme biasanya diguanakan oleh anak-anak muda yang ingin menyindir secara halus maupun kasar. Tidak hanya dalam bertutur saja sarkasme juga terdapat dalam lirik lagu, terutama pada lirik lagu dangdut.

Sebelum kita membahasan tentang sarkasme dalam lirik lagu dangdut , kita harus tahu terlebih dahulu apa itu sarkasme? Kata sarkasme berasal dari bahasa Yunani sarkasmos yang diturunkan dari kata kerja sakasein yang berarti 'merobek-robek daging seperti anjing', 'menggigit bibir karena marah' atau 'bicara dengan kepahitan'. Bila dibandingkan dengan ironi dan sinisme, maka sarkasme ini lebih kasar. Sarkasme adalah sejenis karya bahasa yang mengandung 'olok-olok atau sindiran pedas dan menyakiti hati'.

Dalam kajian sematik, sarkasme termasuk kedalam perubahan makna. Menurut Manaf (2008:126) perubahan makna dapat berupa perubahan konsep dan atau perubahan nilai rasa. Berarti dalam konsep perubahan makna terjadi pergantian rujukan yang berbeda dari rujukan semula. Kemudian menurut Abdul Chaer (2012: 311-313) menyatakan bahwa terdapat lima faktor yang memengaruhi terjadinya perubahan atau pergeseran makna pada sebuah kata atau leksem tertentu. 5 faktor itu Di antaranya adalah perkembangan dalam bidang ilmu dan teknologi, sosial budaya, pemakaian kata, pertukaran tanggapan indra, dan adanya asosiasi. Kemudian biasanya sebab dari perubahan makna dalam bahasa berasal dari bahasa itu sendiri. Perubahan makna disebabkan oleh penyandingan suatu kata dengan kata lainnya dalam derajat yang terlampau tinggi. Perubahan makna dapat bersifat meluas, menyempit, atau berubah total.

Perubahan makna dapat berupa perubahan konsep dan atau perubahan nilai rasa, sindiran pedas, olok-olok, menyakiti hati, kurang enak didengar serta mengganti kata yang maknanya halus atau bermakna biasa dengan kata yang maknanya kasar. Dalam perubahan makana lirik lagu dangdut, saya mengambil  dari lirik lagu yang dinyanyikan oleh Linda Moy Moy dengan judul Gadis Bukan Perawan .

Lirik lagu Gadis Bukan Perawan- Linda Moy Moy  (https://lirik.kapanlagi.com/artis/lynda-moymoy/gadis-bukan-perawan/)

Aku hanyalah wanita biasa Berbuat salah khilaf dan dosa Karena cinta hatiku terlena Aku hanyalah wanita biasa Berbuat salah khilaf dan dosa Karena cinta hatiku terlena   

(https://lirik.kapanlagi.com/artis/lynda-moymoy/gadis-bukan-perawan/)

Dalam lirik lagu ini terdapat diksi perubahan makna yaitu pada kata aku ternoda terbuai mesra, pada lirik lagu tersebut kata-kata yang diguanakan kurang enak untuk didengar karena menunjukan perilaku yang secara langsung mengatakan bahwa si aku tidak suci lagi tapi sudah ternodai. Sesuai dengan karakteristik sarkasme yaitu kurang enak untuk didengar, sindiran, dan menyakitkan hati. Sugono dkk (2008: 965) kata noda  berarti aib, cela, cacat. Ternodai yang artinya bercela, mendapat nama buruk. Kata tersebut kurang cocok untuk digunakan karena mrnunjukan perilaku buruk yang telah dilakukan. Klausa tersebut sudah jelas kurang teapt digunakan dalam lirik lagu tersebut.

Aku gadis tapi bukan perawan  

Kemudian lirik lagu diatas terjadi perubahan makna pada klausa aku gadis tapi bukan perawan, sepeti pada lirik lagu yang tadi, bahwa kata dalam lirik lagu ini kurang enak didengar karena menunjukan perilaku yang kata menggoda termasuk saskasme, karena sesuai dengan karateristik dari sarkasme yang kurang enak didengar. Kata gadis dalam lirik diatas yang berarti anak perempuan yang belum kawin (perawan). Kata perawan yang berarti anak perempuan yang sudah patut kawin. Kalusa gadis bukan perawan mempunyai arti yang berlawanan Karena gadis pada lirik lagu tersebut berarti perempuan muda yang telah akhil baligh yang belum menikah, sedangkan perawan menunjukkan seorang gadis yang belum menikah. Jadi gadis bukan perawan berarti seorang perempuan yang belum menikah tetapi sudah pernah mengalami hal yang seharusnya dilakukan oleh perempuan yang sudah menikah. Jadi diksi pada lirik lagu diatas kurang tepat untuk digunakan.

Keperawananku sudah hilang Gara-gara pacaran sering mesra-mesraan Tapi untung gak hamil duluan Makanya pacaran harus ada batasan Makanya pacaran jangan sampai kelewatan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun