Mohon tunggu...
Abror Hanif
Abror Hanif Mohon Tunggu... Jurnalis - Kab. Sumenep

Abror Hanif Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

RESAHNYA MASYARAKAT DENGAN DEMOKRASI DI TANGAN POLITIKUS

2 Desember 2020   23:40 Diperbarui: 4 Desember 2020   15:55 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demokrasi adalah negara yang merupakan suatu jalan untuk melakukan perubahan pada saat dulu, dengan megembalikan hak menentukan pemimpin kepada rakyat penguasa di bawah pengawasan rakyat, dimana semua warga negaranya memimiliki hak, setara dalam pengambilian keputusan yang mengubah hidup rakyat dalam kesejahteraan, oleh karena itulah pemimpin yang di pilih oleh dari rakyat dan untuk rakyat, dengan sebutan ‘Demokrasi.

Perjuangan menegakkan  demokrasi  merupakan  upaya  masyarakat  rangka  menjamin  dan  melindungi  hak  asasinya,karena  demokrasi  merupakan  salah  satu  sistem  politik yang  memberi  penghargaan atas  hak  dasar  manusia. Demokrasi  bukanlah  hanyasebatas  hak  sipil  dan  politik rakyat,  namun  dalam  perkembangannya demokrasi  juga terkait  erat  dengan  sejauh  mana  terjaminnya  hak-hak ekonomi  dan  sosial  budaya  dari  rakyatnya. Dengan demikian  hak  asasi  manusia  akan  terwujud  dan  terjamin oleh negara yang demokratis dan demikian  sebaliknya,demokrasi akan terwujud apabila negara mampu menjamin tegaknya hak asasi manusia.

Pada realitanya sekarang masih banyak kekurangan dalam mensejahterakan rakyat, dengan adanya beberapa faktor kepentingan pribadi dengan para politukusnya sendiri sehingga menga kibatkan keresahan kepada rakyat Indonesi dalam hal mengenai demokrasi.Sehingga masyarakat sekarang penuh dengan kegelisahan terhadap para polotis dan melakukan hak kebesasan dalam berpendapat, seandainya para politisi memikirkan, mengembangkan kepedulian terhadap masyakat.

Dengan itu para politikus sekarang hanya mengutamakan fikirannya dengan kekuasaan, sehingga keperdulian terhadap masyakat itu padat tak terkendalikan, karena kekuasaan yang ada dalam argumen mereka sehingga demokrasi kebablasan, di satu sisi masih tetap mantan narapidana korupsi masuk kedalam lingkungan demokrasi dan ini membuat resahnya masyarakat dalam berfikir secara sentiment kepada para politikus.

Sedangkan, negara yang sehat itu berakar dengan kedaulatan dan tiadak akan maju ketika para politikus tetap berkembang di bangsa ini. Semua butuh tindakan, partai politik sering memamerkan keganasannya di panggung politik saling adu argumen untuk mewujudkan kekuasaan, sampai-sampai negara ini sulit untuk mewujudkan impiannya selama politikus itu masih berkembang dengan tidak melihatnya penilain dari masrakat, jangan sampai bangsa ini mati di tangan polikus.

“kami hendak bekerja untuk bangsa kami, membantu mendidiknya, mengangkatnya ke tingkat derejat kemanusiaan yang lebih tinggi” hari ini, lebih seabad kemudian, adakah elite politik yang benar benar tulus berjuang mengangkat derajat kemanusiaan bangsa ini.

Bangsa-bangsa dilahirkan di dalam hati para penyair, tetapi makmur dan mati di tangan politikus.

(Muhammad iqbal, 1877-1938)

penulis: abror hanif mahasiswa ilmu pemerintahan universitas muhammadiyah malang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun