Demokrasi adalah negara yang merupakan suatu jalan untuk melakukan perubahan pada saat dulu, dengan megembalikan hak menentukan pemimpin kepada rakyat penguasa di bawah pengawasan rakyat, dimana semua warga negaranya memimiliki hak, setara dalam pengambilian keputusan yang mengubah hidup rakyat dalam kesejahteraan, oleh karena itulah pemimpin yang di pilih oleh dari rakyat dan untuk rakyat, dengan sebutan ‘Demokrasi.
Perjuangan menegakkan demokrasi merupakan upaya masyarakat rangka menjamin dan melindungi hak asasinya,karena demokrasi merupakan salah satu sistem politik yang memberi penghargaan atas hak dasar manusia. Demokrasi bukanlah hanyasebatas hak sipil dan politik rakyat, namun dalam perkembangannya demokrasi juga terkait erat dengan sejauh mana terjaminnya hak-hak ekonomi dan sosial budaya dari rakyatnya. Dengan demikian hak asasi manusia akan terwujud dan terjamin oleh negara yang demokratis dan demikian sebaliknya,demokrasi akan terwujud apabila negara mampu menjamin tegaknya hak asasi manusia.
Pada realitanya sekarang masih banyak kekurangan dalam mensejahterakan rakyat, dengan adanya beberapa faktor kepentingan pribadi dengan para politukusnya sendiri sehingga menga kibatkan keresahan kepada rakyat Indonesi dalam hal mengenai demokrasi.Sehingga masyarakat sekarang penuh dengan kegelisahan terhadap para polotis dan melakukan hak kebesasan dalam berpendapat, seandainya para politisi memikirkan, mengembangkan kepedulian terhadap masyakat.
Dengan itu para politikus sekarang hanya mengutamakan fikirannya dengan kekuasaan, sehingga keperdulian terhadap masyakat itu padat tak terkendalikan, karena kekuasaan yang ada dalam argumen mereka sehingga demokrasi kebablasan, di satu sisi masih tetap mantan narapidana korupsi masuk kedalam lingkungan demokrasi dan ini membuat resahnya masyarakat dalam berfikir secara sentiment kepada para politikus.
Sedangkan, negara yang sehat itu berakar dengan kedaulatan dan tiadak akan maju ketika para politikus tetap berkembang di bangsa ini. Semua butuh tindakan, partai politik sering memamerkan keganasannya di panggung politik saling adu argumen untuk mewujudkan kekuasaan, sampai-sampai negara ini sulit untuk mewujudkan impiannya selama politikus itu masih berkembang dengan tidak melihatnya penilain dari masrakat, jangan sampai bangsa ini mati di tangan polikus.
“kami hendak bekerja untuk bangsa kami, membantu mendidiknya, mengangkatnya ke tingkat derejat kemanusiaan yang lebih tinggi” hari ini, lebih seabad kemudian, adakah elite politik yang benar benar tulus berjuang mengangkat derajat kemanusiaan bangsa ini.
Bangsa-bangsa dilahirkan di dalam hati para penyair, tetapi makmur dan mati di tangan politikus.
(Muhammad iqbal, 1877-1938)
penulis: abror hanif mahasiswa ilmu pemerintahan universitas muhammadiyah malang