BATANG --- Limbah dapur yang sering dianggap remeh, seperti minyak jelantah, ternyata menyimpan potensi besar jika diolah dengan kreativitas. Hal inilah yang menjadi semangat di balik kegiatan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah yang diselenggarakan di Desa Pecalungan, Kabupaten Batang. Kegiatan yang menggandeng Ibu-ibu PKK setempat ini sukses mengubah minyak sisa menjadi produk bernilai jual tinggi.
Pada Rabu, 23 Juli 2025, Mahasiswa GIAT 12 UNNES mengadakan pertemuan dengan Ibu-ibu PKK guna memberikan sosialisasi mengenai cara mengolah limbah minyak jelantah yang kerap menjadi bulan-bulanan para ibu rumah tangga karena menjadi limbah paling banyak dan juga paling sulit diolah.
"Kami menyadari bahwa minyak jelantah adalah salah satu limbah rumah tangga yang jika dibuang sembarangan bisa merusak lingkungan. Melalui pelatihan ini, kami ingin memberikan solusi kreatif yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi para ibu," ujar Hanifa Asya Aulia saat membuka sesi sosialisasi.
Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi yang menjelaskan bahaya minyak jelantah bagi lingkungan dan kesehatan, serta langkah-langkah dasar pengolahannya.
Setelah itu, Â pada Jum'at, 15 Agustus 2025, Balai Desa Pecalungan dipenuhi oleh semangat para ibu yang ingin belajar hal baru. Sebanyak kurang lebih 30 Ibu-ibu PKK hadir dengan penuh antusiasme untuk mengikuti setiap tahapan pelatihan. Pelatihan ini diadakan oleh Mahasiswa Giat 12 UNNES sebagai wujud pengabdian masyarakat dan kepedulian terhadap lingkungan.
Untuk memproduksi lilin aroma terapi dari minyak jelantah, para peserta menggunakan alat dan bahan sederhana yang mudah didapatkan:
Alat: