Mohon tunggu...
John Laba
John Laba Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Saya seorang pendidik yang memiliki keprihatinan istimewa dalam dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memori tentang Barang Bekas

28 Agustus 2022   21:30 Diperbarui: 28 Agustus 2022   21:32 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita tidak bisa menutup mata terhadap fenomena-fenomena tertentu dalam kehidupan kita sebagai manusia yang mendapat gelar makhluk sosial. Banyak kali kita mendengar orang dengan mudah mengatakan dua kata ini: 'bekas' dan 'mantan'. Kedua kata ini sering dipakai begitu saja. 

Kata mantan sebenarnya merupakan ameliorasi dari kata bekas. Ahmad Bastari Suan dalam majalah Pembinaan Bahasa Indonesia tahun 1984, mengatakan bahwa kata mantan dapatlah menjadi pengganti kata bekas yang mana arti kata bekas dirasa kurang sopan dan bernilai lebih rendah untuk disematkan pada orang yang dihormati dan pernah menduduki jabatan mulia atau profesi tertentu sebelumnya. 

Dalam hal ini kata bekas tetap bisa dipakai untuk sesuatu yang bukan orang atau kepada orang yang telah meninggalkan pekerjaan buruk.

Itu sebabnya pada saat ini kita mendengar orang menyebut mantan terindah atau mantan tidak terindah: mantan suami, mantan istri, mantan pacar, mantan bupati dan lain sebagainya. Kita jarang dan pasti tidak akan mendengar sebutan ini: mantan anak dan mantan cucu. 

Ternyata anak dan cucu tidak pernah akan menjadi mantan apalagi bekas. Hanya karena kedegilan hati manusia maka ada mantan suami dan mantan istri. Namun demikian mantan tetap memiliki cerita yang menghiasi hidup orang yang merasa memiliki mantan. Mantan menjadi sebuah memory yang indah atau memory yang pahit yang sungguh bisa mengubah hidup kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun