Mohon tunggu...
Hanief Arief
Hanief Arief Mohon Tunggu... Relawan - NKRI Mandiri dan Berdaulat

Leaders grow, they are not made..

Selanjutnya

Tutup

Politik

NKRI Harga Mati

15 Januari 2016   11:02 Diperbarui: 15 Januari 2016   11:38 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Jakarta diserang ISIS", sebuah kalimat yang sepertinya pas untuk merepresentasikan kondisi beberapa waktu lalu saat terjadi penyerangan teroris di jantung ibu kota Jakarta. Sebuah tindakan yang terkutuk aksi teror yang dilakukan sekelompok orang seakan mengusik kedamaian dan ketenangan masyarakat yang sedang beraktifitas. Kepanikan terjadi saat bunyi ledakan yang begitu keras memecahkan kesibukan warga disepanjang Jl. Thamrin Jakarta. Lagi-lagi aksi teror mengguncang Jakarta!

Teroris menjadi momok yang meresahkan masyarakat, karena aksi-aksi terornya sangat merugikan banyak orang dan menyebabkan banyak jatuhnya korban, baik yang meninggal maupun cacat akibat aksi mereka. sudah pantas jika aksi teror merupakan bentuk kejahatan kemanusiaan dan wajib untuk dilawan! 

Dalam aksinya yang dilakukan di seputar Sarinah kemarin, selain menimbulkan kerusakan sarana dan fasilitas umum, juga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dari pihak kepolisian dan sipil. belum lagi dampak yang dtimbulkan akibat aksi tersebut, seperti sektor wisata, ekonomi dan kenyamanan investasi. Tentunya faktor keamanan menjadi syarat utama untuk kelangsungan suatu investasi. 

Negara harus hadir untuk menjaga setiap warga negaranya dari setiap ancaman apapun yang dapat menggangu stabilitas politik dan ekonomi sehingga upaya untuk membangun Indonesia yang aman dan sejahtera dapat diwujudkan. 

NKRI HARGA MATI

Indonesia negara yang dilahirkan dari proses panjang, bangsa ini lahir lebih dahulu dari negaranya sehingga pondasi budayanya sangat kokoh dan punya akar budaya yang kuat. Namun perlunya membangkitkan kembali semangat persatuan bangsa untuk mengantisipasi ideologi teroris yang anti kemanusiaan dan musuh umat manusia. Pendidikan wawasan kebangsaan dan pemahaman agama yang baik dan benar menjadi salah satu kunci untuk ditanamkan kepada anak-anak agar tidak mudah dimasuki paham-paham yang tidak jelas dan cinderung mendukung aksi-aksi radikalisme. 


Pada konteks ini, maka penanganannya harus komprehensif, tidak saja hanya urusan kepolisian atau pihak keamanan saja, namun juga menjadi tugas bersama dan sektor terkait seperti pendidikan dan agama dalam membangun benteng yang kuat terhadap masuknya ideologi yang dapat merusak pemahaman bernegara dan berbangsa serta beragama. Tidak ada istilah takut untuk melawan teroris yang mencoba untuk mencabik-cabik kedaulatan indonesia sebagai sebuah bangsa, karena NKRI merupakan harga mati yang harus dipertahankan.  

Pihak-pihak yang akan mendirikan negara Islam merupakan ancaman serius kedaulatan negara. Seperti halnya separatis, yang akan mendongkel kedaulatan negara merupakan musuh utama negara. Tentunya negara harus kuat melawannya. 

ISLAM YANG RAHMATAN LIL ALAMIN

Seakan tidak lelah untuk menjelaskan bahwa Islam adalah Rahmatan Lil Alamin dalam berbagai kesempatan, dan melalui tulisan ini pun saya wajib memberikan penjelasan sebatas kemampuan yang ada. Tentu pada intinya, bahwa umat Islam itu sangat cinta akan perdamaian dan anti dengan kekerasan. Namun ada sebagian kelompok kecil yang seringkali merusak citra Islam, sehingga terkesan keras dan kaku serta anti toleran. Padahal, Islam lahir dengan kedamaian dan kasih sayang untuk memberikan pencerahan bagi alam semesta. 

Dalam QS Al Anbiya 107 :

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

Dalam terminologi bahasa arab, kata "Rahmatan" berarti mendapatkan karunia dari Alloh Subbhannahu Wataala kepada makhluknya. Dalam konteks tersebut, Rasulullah hadir ke dunia ini karena merupakan rahmat Alloh untuk semesta alam. Bagaimana mungkin, sesuatu rahmatan dari Alloh untuk makhluknya dibangun dari kekerasan dan menimbulkan banyak korban?

Sedangkan "lil alamin" adalah alam semesta yang tentu saja mencangkup bumi dan isinya, dengan kata lain Islam rahmatan lilalamin adalah Islam yang memberikan manfaat, kasih sayang dan kedamaian bagi semesta alam berikut isinya. 

Selanjutnya Islam juga melarang melakukan "bunuh diri" dalam QS. An-Nisaa 29 : 

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu."

dan juga larangan melakukan pembunuhan dalam QS. Al Maidah :

"Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya. dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi."

Berkaca dari sumber diatas, maka jelas bahwa Islam hadir sebagai rahmatan lilalamin adalah untuk menebarkan kasih sayang Alloh Subhanahu Wata'ala untuk sekalian alam melalui Rasulullah SAW, adapun sebagian yang berpandangan bahwa Islam dibangun berdasarkan kekerasan maka sulit rasanya diterima oleh akal sehat. Bagaimana membangun peradaban umat manusia dari pertumpahan darah?

TERORIS MUSUH KEMANUSIAAN

ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria) merupakan kelompok bersenjata yang ingin mendirikan negara Islam di Iraq dan Suriah yang hari ini telah melebarkan sayapnya ke wilayah Asia tenggara dengan melakukan teror dan kelompok ini yang diduga kuat bertanggungjawab atas kejadian teror di Jakarta. Dari aksinya, jelas ISIS merupakan kelompok teroris yang sangat berbahaya dan menjadi ancaman serius bagi kedauatan bangsa dan negara. 

Perang melawan teror merupakan kewajiban, rakyat dan pemerintah harus bersatu melawan aksi-aksi teror yang mengancam ketentraman setiap warga negara. mengutip kata Peter Wallensteen, dikatakan bahwa :

"Kegagalan negara adalah penyakit jangka panjang yang melumpuhkan, kegagalan dapat bertahan lama sekali"

Negara tidak boleh gagal melawan teroris, karena jika tidak segera di tumpas sampai akar-akarnya maka justru akan menjadi bumerang dikemudian hari. Persatuan antar umat beragama juga menjadi kunci utama untuk memerangi aksi-aksi teror dan kesalahpahaman memahami ajaran yang di pahami. Sehingga tidak menyudutkan agama tertentu. 

Perlunya aksi-aksi nyata dalam menghambat pemahaman radikalisme dalam level masyarakat. salah satunya dibuka ruang-ruang diskusi pada tingkat masyarakat dalam menanggulangi bahaya teroris dan aksi-aksi radikalisme atas nama agama. Peran tokoh-tokoh agama sangat sentral dalam meberika pemahaman yang objektif dan benar terhadap agama sehingga mendorong terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa. 

Akhir kata, bahwa NKRI adalah harga mati yang harus di pertahankan, negara ini lahir dari perjuangan panjang dalam melepaskan diri dari cengkraman penjajah. apapun bentuk teror yang mengancam jiwa atau menimbulkan jatunya korban yang tidak berdoa adalah musuh kemanusiaan dan itu wajib diperangi sampai ke akar-akarnya. Terlebih lagi, masyarakat perlu juga waspada terhadap adanya aktifitas yang mencurigakan dari kelompok-kelompok orang yang tidak dikenal. 

Berkaitan dengan aksi-aksi teror yang mengatasnamakan agama, pastinya mereka adalah orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang ingin merusak dan menyudutkan agama tertentu untuk kepentingan kelompoknya. 

NKRI HARGA MATI!!!

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun