1.Pengertian ragam bahasa telah banyak dikemukakan oleh para ahli. Menurut Mustakim (1994) ragam bahasa adalah variasi bahasa yang berbeda-beda yang ditimbukan sebagai akibat adanya ragam sarana, situasi dan bidang pemakaian bahasa. Kridalaksana (dalam E. Kosasih, 2005) menyatakan ragam merupakan variasi bahasa menurut pemakaiannya yang berbedabeda, menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan menurut medium pembicaraan.
Sumber: Sari, Deti. 2022. RAGAM BAHASA DAN KARAKTERISTIK PEMAKAIAN BAHASA LISAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 LASALIMU SELATAN. LANGUAGE : Jurnal Inovasi Pendidikan Bahasa dan Sastra.
C:\Users\ranis\Downloads\1 refrensi.pdf
2.Ragam bahasa Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan situasi pemakaian, media komunikasi, dan bidang penggunaan. Berdasarkan situasi pemakaian, ragam bahasa terbagi menjadi formal, nonformal, dan Santai. Ragam formal digunakan dalam konteks resmi seperti akademik atau pekerjaan, sementara ragam nonformal dan santai lebih fleksibel dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Perbedaan ini tidak hanya terletak pada kosakata dan struktur kalimat, tetapi juga pada tingkat ketaatan terhadap kaidah kebahasaan. Misalnya, ragam formal cenderung mengikuti aturan tata bahasa yang baku, sedangkan ragam santai lebih bebas dan kontekstual. Berdasarkan media komunikasi, ragam bahasa dibedakan menjadi lisan dan tulis. Ragam lisan ditandai dengan penggunaan lafal, intonasi, dan bahasa tubuh, serta sangat bergantung pada situasi dan kondisi pembicaraan
Sumber: Nurul, Mutmaina, Yusniati. 2025. Fungsi dan Ragam Bahasa Indonesia, Jurnal Yudistira: Publikasi Riset Ilmu Pendidikan dan Bahasa.
C:\Users\ranis\Downloads\2 refrensi.pdf
3.Kata baku pada bahasa Indonesia mendukung empat fungsi, yaitu (1) fungsi pemersatu, (2) fungsi pemberi kekhasan, (3) fungsi pembawa kewibawaan, dan (4) fungsi sebagai kerangka acuan. Tiga fungsi pertama dianggap fungsi pelambang atau simbolik sedangkan satu fungsi terakhir dianggap fungsi objektif. Kata baku sebagai pemersatu ialah mempersatukan penutur atau penulisnya sebagai satu warga bahasa. Dapat dikatakan pula bahwa pemakaian istilah baku pada bahasa Indonesia dapat mempersatukan sekelompok orang sebagai satu kesatuan masyarakat. Kata baku menjadi pemberi kekhasan ialah pembakuan kata pada bahasa bisa sebagai pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya.
Sumber: Devianty, Rina. 2021. Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku dalam Bahasa Indonesia. EUNOIA (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia).
C:\Users\ranis\Downloads\3 refrensi.pdf
4."Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran berbasis proyek meningkatkan partisipasi aktif siswa."
Sumber: Amanda, Putri, Deah. 2025. Ragam Bahasa Indonesia. Jurnal Ilmiah LIterasi Indonesia.