Mohon tunggu...
Liem Chun Han
Liem Chun Han Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat Sayangku untuk Bumi

19 September 2016   13:38 Diperbarui: 19 September 2016   13:49 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semarang, 19 September 2016

Kepada : Bumi Indonesia

Hai....bumi? Bagaimana kabarmu saat ini? Ku dengar kamu sekarang sedang sakit demam. Ku harap keadaan mu cepat pulih. Karena kami semua akan membutuhkanmu, mulai dari kami hidup sampai kami meninnggal. Aku semakin resah akan keadaan kesehatanmu yang semakin lama semakin memburuk. Aku sudah berusaha menyembuhkanmu dengan merawat tanaman dan menanam pohon di sekitar rumahku. Aku sih berharap agar semakin banyak orang yang peduli terhadapmu. Agar engkau cepat pulih segera.

Apakah engkau tahu bumi? Karena sekarang engkau sakit, keadaan di sekitar rumahku menjadi panas. Dulu biasanya aku hanya berganti baju hanya 2 kali saja, tetapi sekarang aku harus mengganti pakaian hingga 4 kali dalam sehari karena basah oleh keringatku akibat panasnya udara disini. Selain itu karena panas udara di sini aku harus merawat tanaman lebih ekstra lagi, karena banyak tanamanku yang layu akibat panasnya udara. Aku harus menyirami tanaman sebanyak 3 kali sehari kalau tidak kusiram 3 kali maka dalam beberapa hari saja tanamanku tersebut sudah menjadi kering.

Akibat panasnya udara sumur di rumahku menjadi kotor karena airnya tinggal sedikit karena menguap dan airnya berwarna keruh. Sehingga kita aku mandi aku harus memasang penyaring air pada pipa ledengku agar kotorannya tidak ikut masuk ke dalam bak mandi. Kulitku pun sekarang lama kelamaan menjadi hitam karena tersengat oleh panasnya matahari, oleh karena itu setiap aku pulang sekolah aku selalu memakai body lotion agar kulit tidak kering. Jika kulitku kering maka kulitku nanti akan berubah menjadi pecah-pecah dan dapat menyebabkan permukaan kulitku kasar.

Apakah engkau tahu bumi? Ada banyak orang yang menginnginkan kesembuhanmu akan tetapi ada banyak pula orang yang membuatmu menjadi sakit. Penyebab penyakit demammu itu disebabkan oleh tangan-tangan orang jahil yang suka menebang pohon seenaknya sendiri tanpa mau menanamnya lagi. Aku tahu banyak orang sudah mengupayakan kesembuhanmu akan tetapi banyak pula orang yang kurang memperhatikanmu. Aku pun berdoa kepada Tuhan supaya engakau cepat kembali sembuh sehingga keadaan kembali normal seperti dulu lagi.

Bumi....dulu sebelum engakau sakit, suhu di sekitar rumah masih dalam keadaan sejuk. Walaupun pada waktu siang hari udara di sekitar rumahku masih sejuk karena aku masih bisa berlindung di bawah pohon untuk berteduh. Tapi sekarang karena engkau sedang sakit banyak pohon di sekitar rumah sudah mati akibat kekeringan. Ketika malam hari pun sering terjadi hujan lebat kerana banyaknya volume uap air sehingga menimbulkan volume hujan yang sangat lebat pula. Daerah depan rumahku pun sering tergenang air pada saat malam hari karena lebatnya hujan yang turun tidak sesuai dengan volume yang ditampung oleh sungai.

Selain itu, bumi apakah engkau tahu? Sekarang ini pergantian musim sedang kacau, seharusnya di negara Indonesia sedang musim kemarau akan tetapi di Indonesia sering di landa oleh hujan lebat yang dapat mengakibatkan banjir dimana-mana. Ini semua diakibatkan oleh keadaan mu yang semakin lama semakin memburuk. Maka dari itu banyak dari kami pun yang mengupakanyakan kesehatanmu, banyak dari kami yang menanam pohon pada hutan yang sudah gundul. Tak sedikit pun dari kami yang akhirnya sadar akan kebersihan lingkungan sungai sehingga banyak dari kami yang tidak membuang sampah ke sungai.

Ini semua kami lakukan, karena kami terutama aku masih menyanyangimu bumi. Kami semua menginginkan agar engakau agar cepat sembuh dan pulih seperti dahulu kala. Maka dari berjuanglah dalam menghadapi penyakit demammu ini. Fightingg...bumi aku akan selalu mendukungmu. Berjuanglah bumi demi kelangsungan hidup manusia pula. Kami semua masih membutuhkanmu disini. Jika engkau sudah tiada dimana lagi tempat yang akan kami singgahi nantinya?

Salam Sayang

Dari sahabatmu dan kawan setiamuJIMMYJ

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun