Mohon tunggu...
Handy Ferdian
Handy Ferdian Mohon Tunggu... -

Hanya murid biasa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masalah Percintaan Milenial dalam Novel Marmut Merah Jambu

21 Februari 2018   16:58 Diperbarui: 21 Februari 2018   17:15 2416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
koleksinovels.blogspot.com

Kisah Cinta, bahan utama dari setiap tulisan dan novel karya Raditya Dika. Seorang penulis kelahiran 1984 ini telah menerbitkan 7 judul buku sejak tahun 2005. Buku pertamanya adalah Kambing Jantan yang menjadi titik awal karirnya sebagai penulis professional. Awalnya, semua tulisan Raditya Dika hanya dimuat di blognya saja namun akhirnya tulisan – tulisan tersebut diangkat menjadi novel.

Salah satu novelnya adalah Marmut Merah Jambu. Buku yang menceritakan kisah cinta Dika semenjak SMP hingga Ia dewasa ini diterbitkan untuk umum sejak tahun 2010. Novel dengan bahan utamanya kisah romansa dibalut dengan komedi slengeanyang khas oleh Raditya Dika ini menjadi best sellerdi masanya.

Momennya lagi pas baget, pikir gue. Seperti yang Ara tadi anjurkan lewat telepon, ini adalah saatnya gua bilang ke Ina kalau gue bilang ke Ina gue sangat menikmati mala mini.

‘Tau gak sih, Na,’ kata gue sambil menyetir, memberanikan diri untuk bicara. ‘Gue seneng banget hari ini.’

‘Seneng kenapa?’ Tanya Ina.

‘Seneng, soalnya,’ kata gue, berhenti bicara sebentar dan menengok ke kiri untuk melihat muka Ina. Gue masang muka sok ganteng. Gue natap mukanya dengan jelas memasang mata nanar, berkata dengan sungguh – sungguh, ‘Seneng… soalnya… hari ini akhirnya… gue bisa pergi sama- ‘

‘AWAS!!!!’ jerit Ina memecahkan suasana.

BRAK! Mobil gue naik ke trotoar. Mobil masih melaju kencang, dan di depan ada pohon gede. Ina ngejerit, ‘Itu pohon! ITU ADA POHON, GOBLOK!’

‘AAAAAAAAHHHH!’ jerit gue, kayak cewe diestrum. Lalu gue ngerem dengan kencang. Ina teriak lepas. Suasana chaos.

Meskipun seharusnya suasana berjalan romantis layaknya cerita – cerita cinta pada umumnya, kisah yang disuguhkan Dika ini malah dibalut dengan komedi yang cukup layak untuk mengocok perut pembacanya. Apalagi dengan gaya bahasa yang ringan dan sangat mudah dipahami oleh remaja saat ini, menjadikan novel ini banyak digemari.

Tidak hanya itu, bahkan novel ini pun memiliki beberapa tulisan yang memang hanya berisi kisah kisah komedi dan bukan kisah cinta Raditya Dika. Seperti Balada Sunatan Edgar, Buku Harian Alfa,dan Dabel Trabel.Namun terlepas dari kisah kisah komedinya, ada juga beberapa bagian yang memang bercerita tentang kisah cinta Dika yang cukup serius.

Novel ini terbentuk dari penggalan – penggalan kisah Raditya Dika dari masa sekolahnya hingga ia dewasa. Diawali dengan kisahnya yang jatuh cinta diam diam dengan seorang gadis bernama Indira di SMP Tarakanita II. Indira digambarkan sebagai gadis yang sangat cantik.

Gambar Indira memang jadi mirip banget sama Lulu Tobing.(hlm.5)


Bahkan diceritakan sebagai gadis yang menjadi idaman banyak laki – laki, bahkan telah memiliki banyak mantan.

Mantan pacarnya banyak banget(hlm. 3)

Berbeda dengan Raditya Dika yang menggambarkan dirinya sebagai laki – laki dengan tampang yang tidak dapat dibanggakan.

Tapi gambar gua kayak Nobita kena AIDS.(hlm. 5)

Namun demikian, Dika memiliki kepribadian yang pantang menyerah dan sulit lupa. Terutama dalam masalah cinta.

Tapi kenapa, hingga saat ini, setelah tujuh tahun, selai kacang di lidah gue, masih terasa hambar.(hlm. 94)

Juga, Dika dikenal memiliki kepribadian jenaka dan bisa terlihat bodoh di depan orang lain.

Gue, sebagai penulis komedi, selalu terlihat bodoh dan melawak bagi orang lain.

Cerita pun berlanjut hingga akhirnya Dika lulus dari SMP Tarakanita II, dengan nasib yang masih sama, mencintai dalam diam. Di malam prom, Dika pun tidak cukup berani untuk mengambil langkahnya untuk mendekati Indira. Ia pun melewatkan kesempatan untuk mengajak Indira berdansa dan pada akhirnya mereka berpisah dan Dika pun menyesal sejadi – jadinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun