Mohon tunggu...
Handrini
Handrini Mohon Tunggu... Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional

world are wide, but there's only small spot to make a mistake, Be wise, get grow, so can mature at the same time. be wise it's not easy eithout make wisely as a habit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Tugas dan Kewajiban Koordinator Lapangan dan Enumerator dalam Survei

20 Juni 2025   20:33 Diperbarui: 20 Juni 2025   20:33 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam upaya meningkatkan efektivitas survei prevalensi penyalahgunaan narkoba di Papua Barat, pemerintah dan lembaga terkait menggelar pelatihan khusus bagi putra-putri daerah yang berperan sebagai koordinator lapangan dan enumerator. Pelatihan selama tiga hari ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas mereka dalam pengumpulan data yang akurat, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan, yang nantinya akan menjadi dasar dalam menyusun kebijakan strategis penanggulangan narkoba di wilayah tersebut.


Pelatihan ini mencakup berbagai materi penting seperti konsep dasar survei, metodologi pengumpulan data, penggunaan instrumen survei, serta norma dan etika wawancara. Pemahaman mendalam terhadap aspek-aspek ini dianggap krusial agar data yang diperoleh tidak hanya lengkap, tetapi juga berkualitas tinggi. Pendekatan yang digunakan bersifat partisipatif dan berbasis praktik, termasuk simulasi di lapangan dan pendampingan langsung, sehingga peserta mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh secara langsung di lapangan.

Selain meningkatkan keterampilan teknis, pelatihan juga bertujuan membangun rasa percaya diri dan motivasi peserta. Mereka diharapkan mampu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, memahami norma sosial dan budaya setempat, serta mampu berinteraksi secara efektif dengan responden dari berbagai latar belakang. Seperti yang ditegaskan oleh British Council (2024), keterlibatan enumerator lokal sangat penting karena mereka memahami konteks sosial dan budaya yang berbeda di setiap wilayah, yang akan berdampak langsung terhadap kualitas data yang dikumpulkan.

Hasil dari pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan peserta. Mereka kini mampu menjelaskan kembali konsep dasar survei, mengelola instrumen, serta melakukan wawancara secara sopan dan efektif di tengah norma sosial dan adat yang beragam di Papua Barat. Keberhasilan ini diharapkan mampu mendukung terciptanya data yang lebih akurat dan representatif, sebagai basis utama dalam pengambilan kebijakan pencegahan dan penanggulangan narkoba yang lebih tepat sasaran.

Ke depan, program penguatan kapasitas ini diharapkan dapat berlanjut dengan pengembangan berkelanjutan, sehingga para peserta dapat terus memperbaharui kompetensi dan berbagi pengalaman di komunitasnya. Dengan semakin kuatnya sumber daya manusia di lapangan, pengawasan terhadap peredaran narkoba di Papua Barat diharapkan akan semakin efektif, dan Indonesia dapat bergerak lebih cepat dalam memberantas peredaran narkoba yang merusak generasi muda bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun