GOTRAK pada Petugas Laundry RS

GOTRAK PADA PETUGAS LAUNDRY RS

(Menyimak Buku Pedoman Ergonomis Laundry RS, Dirjen Kesmas Direktorat Kesehatan Kerja dan Olah Raga Kemenkes RI Th. 2021)

Hal yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh petugas laundry selama ini, mereka bekerja dengan cekatan, cepat dengan hasil maksimal, tetapi tidak pernah memikirkan gerakan tubuh dalam bekerja.  Kalau APD (Alat Pelindung Diri) selama bekerja selalu ditaati, tetapi berkaitan dengan cara kerja yg memperhatikan ERGONOMI di LAUNDRY sepertinya selama ini terabaikan, oleh petugas laundrynya sendiri, bahkan oleh kepala laundry, bahkan bisa jadi dari bagian K3 juga belum menyentuh sampai Ergonomi di Laundry.

 ERGONOMI

Ditilik dari asal katanya, ergonomic berasal dari bahasa Yunani ‘ergos’ dan ‘nomos’. ‘Ergos’ berarti kerja, sedangkan ‘nomos’ adalah aturan. Dengan demikian, istilah yang satu ini berbicara tentang ‘aturan kerja’.Adapun ergonomi adalah interaksi manusia dengan sistem, profesi, prinsip, data, dan metode dalam rangka merancang sistem tersebut agar sesuai dengan kebutuhan, keterbatasan, serta keterampilan manusia. Dengan kata lain, ergonomi merupakan ilmu yang membicarakan desain untuk manusia. Secara sederhana, istilah ini dapat diartikan sebagai sebuah upaya menyesuaikan lingkungan kerja dengan kebutuhan pengguna atau manusianya. Tujuan penyesuaian tersebut untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi rasa tidak nyaman saat bekerja.

Menurut Dewan Eksekutif Asosiasi Ergonomi Internasional pengertian ergonomi adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan pemahaman mengenai interaksi antara manusia dan elemen-elemen lainnya pada suatu sistem, serta profesi yang menerapkan teori, prinsip, data, dan metode untuk melakukan rancangan dalam rangka mengoptimalkan kesejahteraan manusia dan keseluruhan kinerja sistem. Dari pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ergonomi merupakan ilmu yang membahas tentang kenyamanan dalam bekerja sehingga tercipta lingkungan kerja yang baik. 

LAUNDRY RS

Laundry adalah salah satu bagian dari ISSB yang fungsi/tugasnya adalah untuk menyediakan pasokan linen bersih secara teratur dan tepat waktu untuk kepuasan pasien, tenaga medis dan paramedis, serta staf rumah sakit yang akan berpengaruh pada citra rumah sakit. Kegiatan laundry mulai dari penerimaan linen kotor sampai pendistribusian linen bersih. Kegiatan rutin di bagian laundry sangat sibuk, banyak kegiatan yang dilakukan secara manual, diperlukan kecepatan dalam proses kegiatan yang dapat menimbulkan risiko ergonomic yang dapat menyebabkan peningkatan kasus gangguan otot dan tulang rangka akibat kerja (GOTRAK).

GOTRAK

Gangguan otot dan tulang rangka akibat kerja (GOTRAK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah work-related musculoskeletal disorders (WMSDs) adalah semua gangguan kesehatan dan cidera yang mengenai sistem gerak tubuh. Sistem gerak tubuh terdiri dari otot, tendon, selaput tendon, ligament, tulang rangka, sendi, tulang rawan, bursa, diskus spinalis, pembuluh darah dan saraf. GOTRAK dapat bersifat akut, intermiten, dan kronik. Gejala GOTRAK bervariasi, dapat mulai dari ringan, sedang, berat, bahkan menimbulkan kecacatan. GOTRAK dapat disebabkan atau diperberat oleh berbagai faktor risiko petugasan dan/atau lingkungan kerja.

Pada survei yang dilakukan pada pekerja bagian laundry di lima RS di Indonesia, pada tahun 2021, dengan menggunakan instrumen Body Map & Symptom Survey, didapatkan data lima bagian tubuh yang banyak mengalami keluhan dari ringan – sakit adalah bahu (35,51%), betis (33,64%), pinggang (28,97%), punggung bawah (20,56%), dan leher (19,63%).