Mohon tunggu...
Handi Aditya
Handi Aditya Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja teks komersil. Suka menulis, walau aslinya mengetik.

Tertarik pada sains, psikologi dan sepak bola. Sesekali menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Benarkah Liga Italia Sudah Sangat Membosankan?

18 Oktober 2019   10:26 Diperbarui: 22 Juni 2020   22:27 1953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihat saja nama-nama seperti Fabio Capelo, Antonio Conte, hingga sang juru taktik juara dunia, Didier Deschamps. Semuanya adalah alumni liga yang bikin ngantuk ini.

Memang, secara fair harus saya akui, bahwa liga ini masih sangat jauh tertinggal, utamanya dari Premier League, La Liga, bahkan Bundesliga sekalipun.

Liga ini terlambat berubah, ketika di luar sana, industri sepakbola sudah sangat jauh berlari. Liga ini bobrok luar dalam, banyak campur tangan mafia, bandar judi, bahkan hingga politisi, mirip-miriplah dengan kompetisi di negeri +62.

Parahnya lagi, Liga Italia kian jauh tertinggal, ketika belakangan mulai terkuak, bahwa masih banyak klub yang berkompetisi di dalamnya, masih dibiayai oleh utang dan dikelola dengan sangat ugal-ugalan.

Dan di sinilah lagi-lagi saya bersyukur menjadi seorang Juventini, karena faktanya, klub yang saya dukung ini justru menjadi pionir, dalam hal pengelolaan sepakbola modern di negeri Pizza itu.

Liga Italia kini sedang berbenah total, setidaknya begitu menurut FIGC, PSSI-nya mereka. Entah apa yang dibenahi, saya tidak tahu. Karena untuk mengurus persoalan rasial saja, sepertinya mereka tak pernah benar-benar serius. Insiden pelecehan rasial masih terus berulang dan berulang di hampir setiap musim. Memalukan.

Kalau sudah begini, jangankan bisa mengembalikan citra Serie A menjadi liga terbaik di dunia lagi, tidak tersalip Liga Portugal pun rasanya sudah syukur.

Namun meski saat ini Liga Italia hanya meninggalkan Juventus sebagai satu-satunya raksasa di dalamnya.

Tetap saja, tensi rivalitas akan selalu tetap berdenyut. Aroma-aroma dendam, kebencian para fans, selalu mewarnai di hampir setiap laga-laga besar.

Itu menunjukkan bahwa liga ini masih begitu diminati, dicintai, sekalipun sudah sebegitu sangat membosankannya.

Musim lalu, Liga Italia terberkati dengan kedatangan Cristiano Ronaldo ke Juventus. Semenjaknya, banyak orang mulai mau melirik kembali, liga yang tadinya sudah tak diperhitungkan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun