Apalagi jika Agama hanya memiliki standar dan sumber Ilmunya adalah kelakuan orang perorangan? Padahal Agama itu adalah Ajaran yang kita harus terus mencari tahu hakekan agama yang Kita yakini sampai kapanpun
Kita tidak bisa memilih Islam atau Yahudi gara gara kebanyakan orang perilakunya bagaimana.
Ketika dewasa, Pikiran Kita di tuntut untuk Dewasa memilih Agama yang kita yakini dan dibawa Sampai kapanpun. Untuk Itu, jangan anda Mati, sebelum membaca Laa Ilaa ha Illa Allah, kata Bijak dari Nabi.
Kita tidak bisa memilih Islam gara gara FPI
Kita juga tidak bisa Tidak Memilih Kristen gara gara Teroris Papua yang Kristen Juga
Untuk itu, sepanjang sejarah Gubernur di Indonesia, setahu saya Ahok-lah --sebagai Kapasisats Pemimpin daerah (Tapi Bukan Pemimpiin Saya)--, yang akan tercatat sebagai Gubernur Pertama yang permasalahan yang menghadangnya selalu di tanggapi oleh nada nada yang miring. Secara Sengaja ataupun tidak, dalam Kapasitas Gubernur, Ahok telah sengaja membuat setting benturan di tingkat grassrot.
Ahok mempermalukan Korsp Pegawai Pemerintah yang sebenarnya kelakuannya dan tindak tanduknya diharapkan bisa Jadi Panutan.
Pemimpin itu Pemersatu, bukan Pencari Musuh
Kemarin Ahok juga bilang `Saya rela tiap hari tambah 1.000 musuh enggak apa-apa asal Jakarta baru bisa terwujud`. Ahok Lupa fungsi Gubernur itu apa? Gubernur itu Pemersatu, bukan Pencari Musuh. Apalagi Ini Indonesia yang homogen heterogen, Bukan di Cina.
Silahkan bilang demikian jika Ahok itu hanya tukang parkir di pinggir jalan (maaf kpd yang berprofesi demikian-pen) -- hanya sebuah gambaran-- Ktika menjadi Pribadi yang memiliki efek dan ekses ke sekitarnya, sungguh seperti ini yang keluar dari seorang Pemimpin adalah sebuah panutan yang Tragis.