Mohon tunggu...
Rihadatul Aisy Hanayudha
Rihadatul Aisy Hanayudha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lakukan yang terbaik disetiap waktu yang kamu miliki

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 21107030045

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jauhi Toxic Relationship

19 Februari 2022   20:45 Diperbarui: 20 Februari 2022   02:03 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toxic relationship menurut Dr. Lilian Glass, seorang ahli komunikasi dan psikologi dalam bukunya yang berjudul Toxic People tahun 1995, mendefinisikan Toxic Relationship merupakan hubungan yang tidak saling mendukung satu sama lain. 

Yang mana salah satu pihak berusaha memiliki kontrol yang lebih besar terhadap pihak lain. Artinya dalam toxic relationship ini kedua belah pihak tidak mendukung satu sama lain justru dalam hubungan ini kedua belah pihak dapat saling menjatuhkan satu sama lain dan juga tidak menunjukan adanya sikap hormat antara kedua belah pihak.

Toxic relationship merupakan hubungan tidak sehat, para psikologis menyarankan untuk menjauhi hubungan seperti ini. Hubungan ini berbahaya secara emosional dan fisik, toxic relationship juga  berbahaya bagi kesehatan mental. Jika berada dalam toxic relationship disarankan untuk segera mengakhirinya, karena hubungan ini tidak sehat bagi kesehatan mental anda.

Tidak hanya berlaku dalam hubungan pasangan, toxic relationship juga berlaku pada hubungan pertemanan, rekan kerja, bahkan keluarga juga dapat masuk dalam toxic relationship. 

Saat menjalani toxic relationship dengan pasangan anda, pasti anda akan merasa sedih, tertekan, cemas, marah atau lelah dengan hubungan anda. Jika sudah merasa demikian, sebaiknya segera akhiri hubungan tersebut jika tidak anda akan tersiksa secara terus menerus jika melanjutkan hubungan itu.

Walaupun cinta anda lebih besar dan merasa sayang jika harus mengakhiri hubungan dengan orang yang anda sayangi namun kesehatan mental anda lebih berharga dari apapun. Anda harus lebih menyayangi diri anda sendiri terlebih dahulu sebelum menyayangi orang lain.

Ciri-ciri toxic relationship yang perlu anda ketahui sebagai berikut

1.  Pasangan anda selalu menuntut untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak dia sukai 

Terkadang dalam hubungan percintaan tentu saja pasangan akan saling melarang satu sama lain, jika masih dalam batas wajar tidak masalah. Tetapi jika sudah dalam tingkatan yang keterlaluan, hal itu bisa disebut toxic relationship. Seperti melarang anda melakukan hal-hal yang tak dia sukai, namun jika anda melarang melakukan apa yang anda tidak sukai namun dia tidak mau menurut dan tetap mengerjakan apa yang anda tidak sukai.

2.  Selalu mengontrol hidup anda 

Hal ini merupakan tanda yang paling terlihat jelas dari toxic relationship, ketika pasangan anda selalu mengontrol kehendak dan memaksa apa yang diinginkan pasangan anda terhadap hidup yang anda jalani. Apa yang akan anda lakukan harus berdasarkan perintah atau persetujuan dari dia, walau mungkin keinginan anda berbeda dengan dia. Dia akan mengucapkan "Aku larang kamu karena aku sayang sama kamu" dan membuat anda harus mau menuruti keinginan dia. Jika tidak menurut dia akan mendiamkan anda dan mungkin akan menuduh anda karena sudah tidak menyanyanginya lagi.

3.  Selalu mendapat kecurigaan dan mengekang anda 

Cemburu dalam hubungan percintaan merupakan hal yang wajar, hal itu sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang, dia takut jika kehilangan anda. Namun jika cemburu tersebut sudah melampaui batas wajar seperti dengan siapapun anda chat atau nongkrong bersama, dia akan marah secara berlebihan bahkan sampai menyita handphone anda dan melabrak siapapun yang dekat dengan anda. Jika dia sudah terlalu posesif, akan marah jika anda tidak segera menjawab pesan maupun telfon dia, dan melarang memakai pakaian tertentu yang akan menarik perhatian orang. Semua hal tadi sudah masuk dalam kategori toxic relationship.

4.  Sering berbohong 

Kunci sebuah hubungan adalah saling percaya dan terbuka. Jika pasangan anda sering berbohong dan suka menutup-nutupi sesuatu, hal ini termasuk dalam toxic relationship. Karena kejujuran, saling percaya, dan terbuka antara satu sama lain merupakan salah satu poin penting untuk membangun hubungan yang sehat.

5.  Mendapat kekerasan fisik 

Kekerasan dapat berupa kekerasan secara verbal dan fisik, jika suatu hubungan terdapat kekerasan fisik hal itu menandakan bahwa hubungan yang anda jalani adalah toxic relationship. Jika terjadi perselisihan, pasangan anda seringkali melalukan kekerasan fisik untuk menyalurkan emosinya. Baik konflik kecil maupun besar, kekerasan fisik tidak bisa dibenarkan.

Cara Mengakhiri Toxic Relationship

Mengakhiri toxic relationship tentu saja bukan hal yang mudah, butuh kesiapan mental serta kesiapan hati kita karena meninggalkan orang yang kita sayangi demi kebaikan diri kita. Berikut cara mengakhiri toxic relationship.

1.  Bicarakan  dan ungkapkan secara jujur dengan pasangan anda 

Segera bicarakan kondisi anda ketika menjalin hubungan dengan dia, katakan jika anda ingin bahagia ketika menjalin hubungan dengan dia dan tidak ingin bertengkar secara terus-menerus. Beri kesempatan dia untuk berubah, jika tidak berubah juga, segera akhiri hubungan tersebut. Anda berhak bahagia tanpa menyakiti diri anda sendiri.

2.  Mulailah mencintai diri sendiri 

Meninggalkan orang yang anda sayangi dan melupakan kenangan masa lalu memang menyakitkan, hal ini cukup menguras air mata, hati, dan pikiran. Tetapi anda juga perlu bahagia dan lebih mencintai diri anda sendiri, sedih secukupnya saja dan mulai membahagiakan diri anda sendiri dengan melakukan hal-hal yang anda sukai yang mungkin dulu tidak bisa anda lakukan karena pasangan anda melarangnya.

3.  Mempererat kembali hubungan dengan orang terdekat anda 

Dalam toxic relationship anda kerap kali akan menjauhi orang-orang terdekat anda, hal ini akibat pengaruh dari pasangan anda. Mulai saat ini cobalah untuk memperbaiki hubungan anda dengan orang-orang terdekat anda seperti sahabat atau teman anda. Terbukalah dan cerita tentang permasalahan dan kondisi anda saat memiliki hubungan dengan dia, mungkin saja teman anda dapat membantu. Cobalah untuk bersenang-senang dengan sahabat atau teman anda. Dukungan dari sahabat, keluarga, atau teman dapat menurunkan stress sehingga memudahkan untuk lepas dari toxic relationship dan melanjutkan kehidupan anda dengan lebih baik.

4.  Sadari bahwa anda layak mendapatkan yang lebih baik 

Tidak mudah untuk melepaskan orang yang anda sayangi, tetapi hidup anda lebih berharga. Anda juga harus memikirkan kondisi mental anda, jika anda terus-menerus berada dalam toxic relationship tentu saja mental anda akan terganggu mungkin saja dapat berimbas pada pekerjaan dan mengganggu aktivitas sehari-hari anda. Anda layak mendapatkan pasangan yang lebih baik, yang memperlakukan anda dengan lebih baik daripada pasangan anda saat ini.

5.  Pikirkan masa depan anda 

Jangan habiskan waktu anda dengan seseorang yang bahkan merusak kondisi mental anda. Mungkin akan terasa sulit pada awalnya, tetapi meninggalkan pasangan anda untuk mencapai kehidupan yang lebih baik merupakan awal dari langkah anda. Fokus pada cita-cita yang ingin anda capai. Anda layak mendapatkan kehidupan yang lebih baik dimasa depan anda.

6.  Meminta bantuan profesional 

Untuk keluar dari toxic relationship membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sepele. Jika hubungan yang anda jalani sudah teramat sangat parah, anda dapat berkonsultasi dengan psikolog atau konselor yang berpengalaman dalam masalah hubungan. Seorang terapi profesional seperti psikolog atau konselor dapat membantu anda untuk menguatkan mental, menghentikan kecenderungan menyalahkan diri sendiri, mengubah cara anda memandang hidup anda yang mungkin sebelumnya terpengaruh dari pasangan anda, dapat membantu anda berdamai serta membantu mencintai diri anda sendiri.

Demikian ciri dan cara mengakhiri toxic relationship yang mungkin bisa anda praktikkan nantinya. Perlu ketegasan dan nyali yang besar untuk mengakhiri toxic relationship. Keluar dari toxic relationship memang tidak mudah, tetapi yang harus anda ingat bahwa diri anda lebih berharga dari apapun, anda harus mencintai diri anda sendiri dan mulai memikirkan kehidupan di masa yang akan datang. Sebesar apapun rasa sayang anda pada pasangan anda, anda layak mendapatkan seseorang yang lebih baik yang mampu menghargai anda, menyayangi anda dengan tulus, dan mampu menghormati anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun