Mohon tunggu...
Hana Moniharapon
Hana Moniharapon Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Prodi Ilmu Komunikasi

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda dan saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Profesional dalam Komunikasi

24 November 2020   10:08 Diperbarui: 24 November 2020   10:18 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Berbicara dengan santai dan mengontrol emosi.

Jika kita gugup dalam berbicara, maka artikulasi kita dan nada suara kita akan terdengar tidak jelas oleh penerima. Jika ingin menyampaikan pesan, maka lakukanlah cara yang mudah dan rileks untuk menyampaikan pesan, seperti menarik napas dalam-dalam secara berulang kali dapat membuat anda menjadi lebih rileks. Dan jika anda tenang maka penyampaian pesan akan terpenuhi dan suasana akan menjadi efektif dan tidak kaku..

4. Mengontrol emosi.

Saat kita membaha mengenai suatu topik, maka dapat membangkitkan suasana hati atau rasa emosional yang berada di dalam diri kita. Maka dari itu, perlu adanya kontrol emosi agar suasana tetap stabil dan sesuai dengan yang diinginkan.

Namun, hal ini bukan berarti kita tidak boleh melibatkan emosi kita tetapi lebih berhati-hati saja dalam melibatkan emosi dan tetap mengontrolnya agar tidak berlebihan dalam berbicara.

5. Bahasa tubuh.

Sepertinya jika berbicara dengan badan yang kaku maka akan terlihat tegang dan tidak asik atau tidak seru. Perlu adanya tambahan bahasa tubuh seperti mengangkat tangan, ketawa, berjalan dan duduk dapat membuat pesan yang disampaikan secara verbal dan non-verbal dapat lebih bermakna dan terkesan menarik oleh penerima. 

Misalnya, kita mempresentasikan tugas kelompok di depan kelas maka gerakan tangan dan senyum dapat menarik perhatian teman-teman kelas untuk tetap fokus kepada kita.

6. Ekspresi wajah.

Disini sangat penting untuk mempertahankan ekspresi wajah, karena jika menyampaikan pesan secara non-verbal maka orang lain tidak dapat mengetahui apa yang kita rasakan. Misalkan, jika kita sedang sedih maka ekspresi wajah kita dapat mendukung suasana dan dapat membuat penerima mengerti apa yang sedang dirasakan oleh pengirim. 

Selain itu, hal ini sangat penting untuk mempertahankan ekspresi wajah yang senyum atau rileks dan santai, karena orang lain akan menjadi takut dan ragu untuk berkomunikasi dengan kita jika kita memasang wajah jahat dan jutek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun