Mohon tunggu...
Hanan Khairunnisa
Hanan Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswi UPN Veteran Jakarta

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keberagaman Budaya.

22 Agustus 2025   18:32 Diperbarui: 21 Agustus 2025   18:32 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Halo, perkenalkan saya Hanan Khairunnisa dari program studi Ilmu Politik, saya mengikuti PKKMB FISIP UPN "Veteran" Jakarta, banyak sekali rangkaian kegiatan PKKMB yang sangat amat mengasyikkan, terdapat beberapa narasumber yang menjadi pembicara pada acara PKKMB FISIP 2025, semuanya berhasil memberikan materi dengan baik! Juga penyampaian yang jelas dan bahasa yang mudah dimengerti, ada beberapa game juga yang diselipi sebelum berlangsungnya kegiatan-kegiatan selanjutnya. Bagian paling serunya, adalah saat perkenalan Kegiatan Studi Mahasiswa di FISIP UPN "Veteran" Jakarta, terdapat banyak KSM yang menarik! Juga, cara penyampaiannya yamg asik dan tidak membosankan. Di sesi terakhir, para mahasiswa baru menikmati musik-musik dengan diundangnya guest star yang tidak kalah keren! 

Kami semua berbaur dan menyatu menjadi satu, tak peduli bagaimanapun latar belakang budaya kami, kami berhasil menyatukan diri menjadi kelompok yang bercorak. Saya menemukan cerita-cerita dari mereka yang memiliki kebudayaan dan bahasa yang berbeda, misalnya, terdapat seseorang yang berasal dari daerah yang penuh akan kebudayaan Jawa, tepatnya Daerah Istimewa Yogyakarta, di sana, masih kental unsur budaya Jawa dan masih mengikuti beberapa upacara.

Juga, terdapat teman saya yang berasal dari suku Batak, yang masih suka melaksanakan pesta adat, dan juga, tutur bahasa mereka yang sangat lantang dan lebih keras dari orang-orang sekitar. Cara berbicara bahasa batak itu sangat unik! 

Teman-teman saya yang berasal dari Jawa tengah juga ada beberapa yang mengikuti gamelan! Gamelan adalah alat musik tradisional Indonesia yang memiliki khas tertentu! 

Terdapat lagi teman saya yang mengikuti kesenian tari, kesenian tari yang beradatkan kebudayaan di Bali. Keberagaman sangat penting untuk menyatukan masyarakat dari berbagai kalangan, karena dunia tanpa warna bisa dipandang sangat monoton dan tidak memiliki keindahan atau kecirian fisik yang khas. 

Sebagai contoh, ketika kita diberikan sebuah kanvas yang kosong dan bersih, dengan kanvas yang sudah memiliki lukisan tertera, tentu saja kita akan memilih kanvas dengan lukisan tersebut, bukan? Karena bagaimana pun keindahan yang hiduplah yang sebenarnya dapat memanjakan mata kita, keberagaman tersebut yang membuat kita mendorong diri untuk condong pada keunikan tersebut seperti magnet pada medannya, seperti ngengat pada api. 

Lalu, ketika kita memilih opsi lain, misalnya, memutuskan untuk memgambil kanvas yang kosong, sebagian besar pasti langsung memunculkan ide bagaimana tangan akan melukis kanvas tersebut, bukan? Pada akhirnya, kita berkutat pada warna kembali, itu menunjukkan betapa pentingnya warna untuk mengisi kekosongan yang sebelumnya tidak hidup. Untuk melengkapi bagian-bagian yang tampak rumpang dan terdapat celah. 

Warna adalah ikon sebuah keragaman untuk mengikat kita menjadi satu kesatuan yang bercorak dan akan terus hidup. Maka dari itu, lestarikanlah keberagaman yang ada, tanpa terkecuali, semua jenis ras dan suku, semua jenis budaya, menghargai kegiatan adatnya, menghargai tradisi-tradisi dan kepercayaannya. 

Meminimalisirlah rasisme dan diskriminasi, karena semua budaya memiliki titik indah yang berhak untuk dipancarkan, memiliki sisi yang pantas untuk dikonotosikan pada kecantikan, berhak untuk dicintai dengan berbagai cara yang sama uniknya, karena sejatinya kami berasal dari kanvas yang sama, kami berasal dari transparan yang sama-sama membutuhkan warna, yang sama-sama memperjuangkan tepi yang unik, karena keberagaman adalah seni yang jelas, yang lahir untuk ditelusuri seberapa dalam identitasnya, seberapa dalam keindahannya, seberapa jauh lagi kecantikan yang akan terus dipancarkan tanpa kenal waktu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun