Mohon tunggu...
Hana CeliaTomasoa
Hana CeliaTomasoa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

optimis, ambisius, kreatif, inovatif, dan pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penggunaan Smart Application pada Dunia Pertanian

9 Juni 2022   00:50 Diperbarui: 9 Juni 2022   01:00 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
e-learning.smpn126jakarta.sch.id

Memasuki era revolusi industri 4.0, berbagai aktivitas sosial, pendidikan, ekonomi dan  sebagainya selalu dikaitkan dengan penggunaan mesin-mesin otomasi yang terintegrasi dengan  jaringan internet. Kecanggihan teknologi era ini membuat banyak kondisi berubah. Semua  sektor bisnis, pendidikan, dan politik telah berevolusi. Lalu bagaiaman dengan sektor pertanian  di era revolusi 4.0?

Kontribusi sektor pertanian yang besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional,  sebagaimana dilansir dari LINE Jobs, kini menurun secara signifikan. 

Sektor pertanian tidak  lagi menjadi salah satu sumber perekonomian terbesar di Indonesia. Untuk mencukupi  kebutuhan penduduk yang terus bertambah, dunia pertanian kemudian mengadopsi  istilah Revolusi Pertanian 4.0, dimana pertanian diharapkan melibatkan teknologi digital dalam  proses pengembangannya.

Konsep pengembangan pertanian yang banyak dikembangkan pada saat ini adalah konsep  pertanian cerdas, yang biasa juga disebut smart farming atau precision agriculture. Konsep ini  merujuk pada penerapan TIK pada bidang pertanian. Tujuan utama penerapan terknologi  tersebut adalah untuk melakukan optimasi berupa peningkatan hasil (kualitas dan kuantitas)  dan efisiensi penggunaan sumber daya yang ada.

 Salah satu penerapan TIK pada dunia Pertanian yaitu penggunaan aplikasi pada pemasaran dan  pendistribusian hasil pertanian, hal ini tentunya sangat membantu karena menjadikan hasil  pertanian lebih efektif dan efisien untuk dipasarkan sehingga kualitas pertanian tetap terjaga  dan pasokan hasil pertanian juga tetap stabil. 

Di Indonesia sendiri penerapan pemasaran dan  distribusi secara daring masih belum banyak diterapkan, padahal salah satu permasalahan  terbesar saat ini adalah mata rantai pertanian di Indonesia yang terlalu panjang, bahkan  mirisnya petani di Indonesia tidak tahu berapa jumlah produknya yang dijual kepada konsumen  di pasar. 

Hal ini tentunya tidak bisa dibiarkan begitu saja, perlu adanya inovasi dalam  pendistribusian dan pemasaran agar produktivitas pertanian, mutu ketahanan pangan, dan alur  distribusi pangan semakin lancar dan petani pun sejahtera.

Dengan penggunaan smart aplication tentunya dapat menghemat waktu dan jejak disribusi nya  pun jelas. Dengan begitu, tujuan pertanian Indonesia yang maju,mandiri,dan modern dapat  terwujud.

Bagaimana cara mewujudkannya ?

Hal ini dapat dilakukan dengan Smart applications adalah aplikasi yang menggabungkan data, insights yang dapat ditindaklanjuti ke dalam user experience. Insights disampaikan dalam konteks sebagai fitur yang ada di dalam aplikasi yang memungkinkan pengguna (users) untuk menyelesaikan tugas atau action yang diinginkan secara lebih efisien. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun