International relation theory dan Islamic Worldview
Perdebatan antara politik Islam dan polotik Barat masih terus berlanjut hingga saat ini. Salah satu hal yang menonjol adalah sekulerisasi. Sekularisme adalah ideologi yang muncul dari proses sekulerisasi. faktor lain yang mendorong sekularisasi di Barat ialah gerakan reformasi protestan awal abad ke-16 yang mengatakan bahwa gereja telah menggunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi.
Menurutt pandangan Yusuf Qardawi kemunculan sekularisme di Barat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah faktor agama. Yusuf Qardhawi mengatakan bahwa telah terjadi konflik antara pemikiran Islam, pemikiran sekuler, dan pemikiran Atheis . Yang kedua adalah proyek liberalis-modernis yang dianggap menodai nilai-nilai dalam agama islam . Menurut Huntington dan Fukuyama mengibaratkan Islam sebagai sesuatu yang spesifik, essensial dan tidak berubah seiring berkembangan jaman seperti halnya Barat.
Sumber Hubungan Internasional dalam Islam, antara lain:
1. Al-quran, Hadist, Sunnah, dan Ijtihad
2. Pemberontakan melawan ortodoksi yang berlaku dan dipimpin oleh pemimpin nasional
3. Upaya rekonsiliasi di sekitar Islamisasi pengetahuan sebagai rekonseptualisasi ilmu sosial dan hubungan internasional
Modernitas yang terjadi membuat dunia Islam bereaksi ditambah lagi dengan kekalahan Ottoman padda abad ke-19. Pada saat itu, dunia islam terbagi menjadi dua kubu, yang pertama menganjurkan untuk melakukan modernitas dan kedua menolaknya. Reformasi Islam , rasionalisasi Islam sebagai proyek modernis dipengaruhi Jamaluddin dan Muhammad Abduh menyebutkan Islam otentik mendorong penggunaan akal terutama ketika menafsirkan kitab suci Islam dipahamkan dengan benar dan tidak bertentangan  dengan rasionalitas dan modernitas.Â
Pendapat Jamaluddin dan Muhammad abduh tidak disambut dengan baik oleh kaum tradisionalis Islam, karena membuka dialog dengan Barat. Mereka muncul ketika pan-arabisme berhasil mengangkat kesejahteraan muslim.Â
Pandangan revisi pada pembagian dunia adalah ketika ada yang berpendapat, bahwasannya pembagian dunia, antara wilayah damai dan perang mengurangi adanya dialog atara peradaban. Pra sarjana revisionis justru menggunakan empiris untuk memahami hubungan kontemporer antara muslim dan negara temapt mereka berada sebagai akibat dari globalisasi dan memiliki tekanan untuk dapat bertahan namun Islam tetap mempertahankan legistimasi ini seperti yang dilakukan oleh Mesir.Â