Ayah berdiri, lalu nepuk bahuku, terus narik aku ke pelukannya. Rasanya aneh, karena sudah lama sekali aku nggak dipeluk oleh ayahku. Tapi hangat.
Akhirnya kami jalan pulang bersamaan. Matahari udah condong ke barat. Dalam perjalanan aku melihat jalan yang tadinya ingin menjadi tujuan kaburku. Rasanya malu, nyesel, tapi juga agak lega.
Malamnya aku tiduran lagi di ranjang. Bedanya, sekarang hatiku lebih tenang. Aku memang gagal kabur. Tapi mungkin itu bagus juga, soalnya aku sadar rumah masih membutuhkan ku. Aku pun tertidur dengan mata yang berat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI