Bogor, 01/03/2019. Belum ada satu tahun diresmikan oleh Bupati Kabupaten Bogor, Pasar Rakyat Leuwisadeng sudah sepi pengunjung. Peresmian yang dilakukan pada bulan Agustus 2018 lalu, dan pembangunan yang terbilang cepat mulai dari tahun 2017 hingga tahun 2018. Kini para pedagang enggan berjualan lagi di Pasar Leuwisadeng, Pasar tersebut hanya menjadi bangunan yang tidak terpakai.Â
"Ada beberapa kios yang sudah berjualan, namun ga setiap hari dia buka. Misal hari ini dia buka besok dia tutup, atau hanya setengah hari saja berjualan. Memang juga belum semua terisi dikios tersebut masih hanya yang kios -- kios depan saja yang terisi dan buka." Ujar Eva, Staf Pembangunan Leuwisadeng.Hal tersebut membuat para pedagang yang ada di pasar tersebut menjadi mengalami kerugian, namun dari kerugian yang dialami oleh para pedagang belum adanya laporan ke pihak Kecamatan Leuwisadeng.
"Sekarang kadang -- kadang malah dijadikan tempat untuk nongkrong, bahkan dijadikan tempat untuk bepacaran terutama di malam hari. Karena tidak adanya staf dari kecamatan yang mengontrol pasar ini" Tutur pedangan yang ada di depan Pasar Rakyat Leuwisadeng. Pasar Rakyat Leuwisadeng kini dijadikan penyalahgunaan tempat.

Tujuan dibangunnya Pasar Rakyat Leuwisadeng yaitu untuk mempermudah warga daerah Leuwisadeng berbelanja. Pemerintah daerah sudah membantu warga memfasilitasi dibangunnya pasar  ini, namun kurangnya kepedulian dari warga yang membuat Pasar kini seperti mati. Sudah berbagai cara solusi agar warga berbelanja di Pasar Rakyat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI