Maka, apa yang menyebabkan (mereka) mendustakanmu tentang hari Pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu?
اَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَحْكَمِ الْحٰكِمِيْنَࣖ ٨
a laisallâhu bi'aḫkamil-ḫâkimîn
Bukankah Allah hakim yang paling adil?
Pada Ayat pertama, Allah SWT. bersumpah “Demi buah Tin dan Buah Zaitun”, lalu ayat kedua, “Demi gunung Sinai, ayat ketiga “dan demi negeri (Mekah) yang aman ini” lalu ayat berikutnya menjelaskan bahwa Allah SWT. mengungkapkan keseriusan-NYA menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya, dengan mengawalinya kata ‘sungguh’, kemudian manusia dikembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya. Kecuali mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, bahkan mereka akan diganjar dengan pahala yang tidak putus-putusnya. Pada ayat terakhir Allah SWT. ‘menggugat’; “maka, apa alasanmu mendustakan tentang hari pembalasan, setelah adanya bukti-bukti yang tampak, dan penegasan bahwa Allah hakim yang paling adil, dalam bentuk kalimat pertaayaan “Bukankah Allah hakim yang paling adil?”
Penjelasan tentang buah-buahan jarang disampaikan para da'i atau muballig dalam ceramah-ceramahnya di masjid-masjid atau di majelis-majelis taqlim dan di pengajian-pengajian umum. Padahal penjelasan tentang buah-buahan dalam Al Qur'an ini disampaikan berulang-ulang di banyak banyak dan ayat, itu menunjukkan bahwa ayat al-Qur’an memiliki pemaknaan yang dalam dan luas terhadap nama buah-buah tersebut. Terdapat jenis buah dalam al-Qur'an penyebutannya bersamaan dalam satu ayat, misalnya buah kurma dan anggur dan buah tin dan buah zaitun.
Sebagai upaya men-tadabbur-i --tadabbur adalah sikap merenung, memikirkan, atau memperhatikan sesuatu secara mendalam dan seksama. Kata tadabbur berasal dari bahasa Arab, yaitu "dabbara" yang berarti "belakang"-- Surah At-Tin, maka penempatan Sumpah Allah SWT. pada posisi ayat pertama itu mengantar kita pada pertanyaan, mengapa bukan gunung Sinai dan kota Mekah, yang kita pahami sebagai dua tempat yang suci yang diposisikan pertama pada surah tersebut. Mungkin maksud Allah SWT. hendak memberi informasi kepada manusia bahwa pada buah Tin dan buah Zaitun didalamnya mengandung faedah besar bagi orang-orang yang menggunakan akalnya.
Buah tin yang rasanya enak dan lembut, sehingga cepat dan mudah dicerna. Tak hanya itu, buah tin juga memiliki segudang khasiat bagi kesehatan tubuh manusia. Buah zaitun juga tak kalah istimewa. Buah ini memiliki kandungan minyak yang banyak dan tentunya sangat bermanfaat untuk kehidupan.
Pendapat para mufassir menyatakan bahwa asbabun nuzul turunnya surat At-Tin bermula dari salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. yang menanyakan mengenai apakah amalan seorang muslim apabila daya ingat mereka sudah berkurang atau disebut dengan mengalami kepikunan tidak akan memperoleh pahala.
Maka diturunkanlah surat At-Tin kepada Rasulullah SAW. Surat At-Tin tersebut menjelaskan bahwa meskipun seorang umat muslim mengalami penurunan daya ingat, ketika mereka mengerjakan amalan-amalan baik maka akan tetap memperoleh pahala. Terutama jika mereka tetap menjaga keimanan dan sikap tawakkal, pahala yang akan diperoleh tidak pernah terputus.
Setidaknya ada enam jenis buah-buahan yang diinformasikan oleh Allah SWT. dalam Al Qur’an. Antara lain, 1) Anggur, 2) Pisang, 3) Tin, 4) Kurma, 5) Zaitun, dan 6) Delima.