Mohon tunggu...
I Kadek Undi Yadnya
I Kadek Undi Yadnya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Pengangguran

Tidur/Pemalas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Hindu Banten: Kelebihan

4 Januari 2023   22:29 Diperbarui: 4 Januari 2023   22:45 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banten dikenal sebagai upakara yang banyak dipakai oleh umat beragama Hindu dalam kebutuhan sarana dan prasarana mereka dalam melakukan bhakti terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Eksistensi banten sangatlah penting bagi umat beragama Hindu, karena hampir setiap bentuk persembahan, selalu menggunakan banten, baik upacara besar, kecil atau persembahyangan sehari-hari

Menurut umat beragama Hindu, Banten memiliki 3 unsur dalam pembuatannya, yakni :

  • Unsur Mataya (pertama), unsur ini merupakan unsur banten yang bahannya berasal dari tumbuhan. Contohnya seperti buah-buahan, bunga dan dedaunan.

  • Unsur Maharya (kedua), unsur ini merupakan unsur banten yang bahannya berasal dari eksistensi yang lahir, menitik beratkan kepada hewan tertentu. Contohnya seperti babi, kerbau, kambing dan lainnya.

  • Unsur Mantiga (ketiga), unsur ini merupakan unsur banten yang bahannya berasal dari eksistensi yang lahir dari telur tertentu. Contohnya seperti ayam, bebek dan lainnya.

Terdapat beberapa kelebihan dalam eksistensinya sebagai sarana prasarana dalam melakukan pemujaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, antara lain :


  • Adanya banten, membantu masyarakat Hindu untuk mengingat keagungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

  • Banten dapat digunakan untuk melatih keterampilan masyarakat di samping untuk tujuan upacara.

  • Proses pembuatan banten dapat melatih aspek yang diperlukan dalam hidup, seperti tidak tergesa-gesa dalam menyelesaikan sesuatu, latih perilaku tersebut supaya menjadi individu yang sabar.

  • Banten dapat membuat hubungan dengan orang semakin dekat, dengan saling berbagi "lungsuran" ketika ada upacara adat seperti galungan atau kuningan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun