Banten dikenal sebagai upakara yang banyak dipakai oleh umat beragama Hindu dalam kebutuhan sarana dan prasarana mereka dalam melakukan bhakti terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Eksistensi banten sangatlah penting bagi umat beragama Hindu, karena hampir setiap bentuk persembahan, selalu menggunakan banten, baik upacara besar, kecil atau persembahyangan sehari-hari
Menurut umat beragama Hindu, Banten memiliki 3 unsur dalam pembuatannya, yakni :
Unsur Mataya (pertama), unsur ini merupakan unsur banten yang bahannya berasal dari tumbuhan. Contohnya seperti buah-buahan, bunga dan dedaunan.
-
Unsur Maharya (kedua), unsur ini merupakan unsur banten yang bahannya berasal dari eksistensi yang lahir, menitik beratkan kepada hewan tertentu. Contohnya seperti babi, kerbau, kambing dan lainnya.
Unsur Mantiga (ketiga), unsur ini merupakan unsur banten yang bahannya berasal dari eksistensi yang lahir dari telur tertentu. Contohnya seperti ayam, bebek dan lainnya.
Terdapat beberapa kelebihan dalam eksistensinya sebagai sarana prasarana dalam melakukan pemujaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, antara lain :
Adanya banten, membantu masyarakat Hindu untuk mengingat keagungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Banten dapat digunakan untuk melatih keterampilan masyarakat di samping untuk tujuan upacara.
Proses pembuatan banten dapat melatih aspek yang diperlukan dalam hidup, seperti tidak tergesa-gesa dalam menyelesaikan sesuatu, latih perilaku tersebut supaya menjadi individu yang sabar.
Banten dapat membuat hubungan dengan orang semakin dekat, dengan saling berbagi "lungsuran" ketika ada upacara adat seperti galungan atau kuningan.