Perkembangan anak terhadap pola pikir orang tua
Ketika saya menemukan sebuah kisah saya kemudian mencerna sebuah kenyataan dari apa yang pernah saya pelajari dan tidak hanya sampai disana, memang sebuah tragedi yang kita alami ini di tuntut untuk selalu ada landasan pengetahuannya dari mulai sebuah pertanyaan sepele kemudian berkembang dan menghasilkan sebuah jawaban yang beruntut
Jadi suatu saat saya dalam perjalanan untuk sebuah kepentingan, nah pada saat saya menumpangi sebuah kendaraan umum saya terjaga dan tidak sengaja menguping penumpang yang ada di depan seorang anak yang berumur kisaran tiga tahunan dengan ditemani oleh seorang ibu-ibu tua yang tidak lain menurutku yah lebih tepatnya nenek dari anak tersebut. Ketika itu aku sangat memperhatikan tingkah laku seorang anak kecil yang dengan keadaannya serba ingin tahu sang anak terus-menerus melontarkan pertanyaan kepada neneknya dengan topik pembahasan yang sederhana tapi dengan kesabaranya sang nenek memberikan jawaban yang masuk akal walaupun tidak dengan benar-benar memahamkan sang cucu, tapi apakah berdampak jika sang nenek memberikan jawaban yang asal asalan tidak sesuai dengan yang ada? atau mungkin bisa saja sang nenek memberikan jawaban yang berbeda beda dengan tujuan memperluas pembahasan? Nah dengan adanya ilustrasi diatas saya menyimpulkan betapa pentingnya sebuah pembelajaran sejak dini orang tua atau keluarga di tuntun untuk selalu memberikan kenyamanan bagi seorang anak lebih lebih ketika masa kecilnya.
Seorang anak ketika mengalami pertumbuhan yang baik mulai dari asuhan orang orang terdekat mereka sebagaimana anak jika selalu ada saja hal yang dikepoin terlihat remeh bagi orang tapi sangat berpengaruh, ada saja perilaku yang membuat orang tua kadang rewel untuk hanya sekedar meresponnya, atau beberapa anak juga sangat respon terhadap keadaan sekitarnya kemudian timbul sebuah pertanyaan dari sesuatu yang ditemukannya maka di saat itu anak membutuhkan pengarahan dari orang orang terdekat tetapi tetap saja respon seorang anak ketika diberitahu hanya takjub kemudian menggali informasi yang lebih dalam dari jawaban tersebut, adakah mereka memiliki pemahaman yang sama dengan orang dewasa? Tentu tidak namun setidaknya pola pikir mereka belum berkembang lalu sepenting apakah respon dari orang tua yang dengan susah payah memberikan jawaban yang bertele tele namun tidak membuahkan hasil seperti prestasi akademik di sekolah?
Orang tua harusnya sudah tidak awam lagi dengan kejadian seperti ini, merekalah yang harus tahu seluk beluk pendidikan. Mereka yang dengan tega memberikan segala pengetahuannya untuk buah hatinya yang sedang beradaptasi dengan kehidupan mulai dari hal yang sepele kemudian dituntut dapat menjelaskan makna di balik pertanyaan itu entah dalam bentuk bagaimana, mengapa, kenapa, sedetail itu anak ingin tahunya atau penasarannya
Dalam beberapa literatur ilmu klasik anak tumbuh berkembang secara bertahap begitu juga inderanya juga berkembang secara bertahap, pendengaran merupakan indra yang mengawali perkembangannya artinya walaupun ada anak tak mampu untuk menangkap makna setidaknya mereka mendengar ucapan-ucapan yang masuk ke telinganya, segala sesuatu yang sifatnya suara semua masuk ke telinganya tidak memandang apakah itu sesuatu yang buruk atau yang baik semuanya berkumpul menjadi satu kesatuan yang tersimpan ke pendengarannya artinya jika seorang nenek tadi melontarkan jawaban yang sesuai dan bertele-tele akan memasukkan suatu hal hal yang baru ke telinga anak dan di satu sisi apabila sang nenek terlanjur memberikan jawaban yang tidak sesuai maka jawaban itu juga akan selalu terbesit di telinga sang anak. Keaktifan anak sejak dini memberikan dampak yang signifikansi terhadap prilaku sosial nya di kemudian hari, sang anak mampu menyaring kosa kata setiap hari dengan apa yang di suguhi oleh orang terdekat mereka juga mampu menghadirkan kecakapan dalam berinteraksi nya di kemudian hari, hal hal sepele yang pernah di alaminya waktu kecil akan selalu terngiang-ngiang di telinga mereka di kemudian hari yang nantinya memberikan dampak yang nyata sesuai dengan lingkungan pada masa kecilnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI