Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menghirup Energi Tahun Baru Hijriyah

30 Juli 2022   16:33 Diperbarui: 30 Juli 2022   16:41 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Pergantian  tahun perlu mendapatkan perhatian, agar ada sesuatu yang bisa diperoleh. Karena berjalanannya waktu diiringi dengan perubahan, menuju perkembangan atau penyusutan. 

Semuanya perlu dijadikan telaah bahan renungan. Setidaknya untuk mendapatkan pelajaran, karena kita meyakini bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Salah satu dampak perputaran waktu adalah memberi pengalaman kepada umat manusia.

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan (Qs. Al Hasyr ayat 18)

Allah memerintahkan untuk memperhatikan apa yang telah diperbuat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memperhatikan berarti melihat lama dan teliti; mengamati; menilik. 

Melakukan proses pengamatan dan penelitian terhadap apa saja yang dikerjakan, apa saja yang telah dilalui dan apa yang telah diraih. Tujuannya adalah untuk menikmati kebahagiaan duniwai dan ukhrawi.

MEMPERHATIKAN SEJARAH

Penetapan kalender Islam didasari atas peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw dari Makkah menuju Madinah, bukanlah peristiwa sederhana sebagai sebuah perjalanan atau touring, tetapi lebih serius tidak sekadar touring tetapi tour of duty, ada misi yang ingin dicapai dan ada pesan yang hendak disampaikan kepada para sahabat dan pengikutnya di masa-masa setelahnya.

Salah satu peristiwa penting dalam Hijrahnya Nabi adalah memberi isyarat bahwa perjuangan yang tidak kunjung berhasil dan dukungan tak kunjung datang, bahkan cemoohan atau situasi sulit yang didapati, harus dilakukan timbang ulang untuk dilanjutkan atau diberhentikan. Rasulullah memilih untuh pindah tempat.

Kepindahan Rasulullah bukanlah disebabkan karena kalah, Rasul mengajak para sahabatnya untuk mengalah, menghemat energi yang sia-sia dan menarik diri pindah tempat dalam rangka menyusun strategi dakwah yang bertujuan untuk memanusiakan manusia, sehingga cara-cara yang ditempuh haruslah humanis. 

Pada akhirnya di Madinah inilah dakwah Rasul mengalir desar, seperti aliran sungai yang berasal dari muara yang besar, semakin banyak pengikut, pengaruhnya semakin meluas, dan terdengar di mana-mana kemerdekaan diri yang diproklamirkan oleh perseorangan atau kelompok atas penjajahan spirit dan penghambaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun