Mohon tunggu...
hamila el khodari
hamila el khodari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbandingan khawarij dan murji'ah beserta perkembangannya

2 Oktober 2025   13:05 Diperbarui: 2 Oktober 2025   12:18 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

sumbernya

Sejarah Pemikiran Khawarij dan Murji'ah Beserta Perkembangannya

Halo, teman-teman! pernah denger istilah Khawarij dan Murji'ah. Dua kelompok ini seperti "pemain kunci" di awal-awal sejarah pemikiran Islam, yang muncul pas masa kekacauan politik setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Mereka nggak cuma soal perpecahan politik, tapi juga bentrokan ideologi yang bikin Islam berkembang jadi lebih matang. Di artikel ini, kita bakal ngobrol santai soal sejarah pemikiran mereka, dari asal-usulnya sampe perkembangannya. Aku bakal ceritain secara komprehensif, biar kamu bisa paham konteksnya buat tugas kuliah atau diskusi kelas. Siap? Yuk, mulai!

Pengenalan Khawarij: Kelompok yang "Keluar" dari Jalur

Bayangkan kalau kamu lagi di tengah perang saudara, dan tiba-tiba ada sekelompok orang yang ngotot bahwa pemimpin yang salah itu harus dianggap kafir. Itulah inti dari Khawarij. Kata "Khawarij" sendiri artinya "yang keluar", dari keluar dari jamaah atau mainstream umat Islam waktu itu. Mereka muncul di abad ke-7 M, pas era Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Khawarij ini bukan cuma pemberontak biasa; pemikiran mereka revolusioner banget. Mereka percaya bahwa dosa besar (kabair) bikin seseorang jadi kafir, dan pemimpin yang nggak adil harus ditentang habis-habisan. Ini kontras sama mayoritas umat yang lebih fleksibel. Menurut sejarawan seperti Ibnu Katsir dalam tafsirnya Tafsir al-Qur'an al-'Azhim, Khawarij lahir dari ketidakpuasan terhadap keputusan arbitrase di Perang Shiffin tahun 657 M antara Ali dan Muawiyah. Mereka bilang, "La hukma illa lillah" -- nggak ada hukum selain hukum Allah -- dan menolak mediasi manusia.

Buat kamu yang lagi belajar teologi, ini penting banget karena Khawarij jadi cikal bakal ekstremisme politik dalam Islam. Mereka nggak main-main; bahkan, mereka bunuh Ali bin Abi Thalib pada 661 M. Gila, kan? Tapi, pemikiran mereka ini memengaruhi bagaimana kita paham konsep iman dan amal hari ini.

Sejarah Munculnya Khawarij: Dari Perang Shiffin ke Pemberontakan

Mari kita flashback ke masa itu. Setelah Nabi wafat, umat Islam lagi ribut soal siapa yang layak jadi khalifah. Era Utsman bin Affan berakhir dengan pembunuhan, lalu Ali naik tahta. Tapi, Muawiyah dari Damaskus nggak terima dan perang pun pecah di Shiffin. Di tengah pertempuran, pasukan Ali hampir menang, tapi Muawiyah usul arbitrase -- kirim wakil buat mediasi.

Nah, di sinilah Khawarij lahir. Sekitar 12.000 prajurit Ali yang kecewa bilang, "Kenapa kita ikut manusia? Cuma Allah yang berhak hakim!" Mereka "keluar" dari pasukan Ali dan bentuk kelompok sendiri di bawah Abdullah bin Wahb ar-Rasibi. Awalnya, mereka idealis: tolak korupsi, tolak nepotisme. Tapi, lama-lama jadi radikal. Mereka serang siapa aja yang dianggap musyrik, termasuk Muslim lain.

Sumber sejarahnya? Coba cek Tarikh al-Tabari karya Muhammad bin Jarir at-Tabari. Buku ini detail banget ceritain bagaimana Khawarij pecah jadi faksi-faksi seperti Azariqah (yang paling ekstrem, anggap semua non-Khawarij kafir) dan Ibadiyah (yang lebih moderat, masih ada sampe sekarang di Oman). Perkembangan mereka? Setelah kematian Ali, Khawarij terus berontak melawan Umayyah dan Abbasiyah. Mereka kalah besar di Pertempuran Nahrawan tahun 658 M, tapi ide mereka nyebar luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun