Mohon tunggu...
Mukhamad Hamid Samiaji
Mukhamad Hamid Samiaji Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Peneliti

Penulis, freelance, dan design grafis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Orang Tua Wajib Tahu! Inilah 3 Sikap yang Harus Ditanamkan Pada Anak Saat Ini

30 Oktober 2023   18:37 Diperbarui: 30 Oktober 2023   18:38 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluarga merupakan ruang strategis dalam memberikan pendidikan karakter. Di dalam ruang ini interaksi sehari-hari anak paling banyak dihabiskan. Agar dapat terinternalisasi karakter luhur, keluarga harus dapat menjadi contoh seperti pepatah yang menyebutkan bahwa satu contoh lebih baik dari seribu nasihat.

Dalam keluarga yang lahir dari keturunan orang jawa misalnya. Anak mempelajari prinsip kehormatan dalam keluarga melalui tiga sikap yang dipelajarinya dalam rangka menghormati orang lain.


Wedi (Takut)

Wedi, berarti takut, baik sebagai reaksi terhadap ancaman fisik maupun sebagai rasa takut terhadap akibat kurang enak suatu tindakan. Pertama kali anak belajar untuk merasa takut terhadap orang yang harus dihormati, dan anak dipuji apabila bersikap wedi terhadap orang asing. Sikap wedi ini menjadi bentuk karakter yang penting untuk dimiliki setiap anak dalam rangka menjadi pribadi yang berhati-hati dan tidak bertindak sebelum berpikir secara matang.


Isin (Malu)

Sikap kedua yang dikembangkan dalam keluarga Jawa adalah isin, yang secara bahasa berarti malu. Isin dapat juga berarti malu-malu, merasa bersalah. Belajar untuk merasa malu (ngerti isin) adalah langkah pertama ke arah kepribadian Jawa yang matang. Sebaliknya, penilaian ora ngerti isin (tidak punya malu), merupakan suatu kritik yang amat tajam. Salah satu budaya yang telah hilang pada masyarakat bangsa Indonesia saat ini adalah budaya malu. Saat ini seperti sudah menjadi kelaziman orang masuk penjara karena melakukan korupsi. Selepas dari penjara karena kasus korupsi misalnya orang pun tidak merasa malu sedikitpun. Berbeda kondisinya dengan pada zaman dulu, jika ada orang yang masuk penjara, maka seluruh keluarganya akan merasa malu, terhina, dan tentu saja saat yang bersangkutan keluar dari penjara masyarakat sulit untuk menerima yang bersangkutan secara utuh, sebagaimana sebelumnya. Dari sini maka menjadi penting untuk menanamkan sikap malu pada anak. Agar harga diri dan kehormatan keluarga tetap terjaga.


Sungkan (Segan)

Sikap ketiga adalah sungkan, merupakan satu perasaan yang dekat dengan isin, tetapi berbeda dengan cara seorang anak merasa malu terhadap orang asing. Sungkan adalah malu dalam arti yang lebih positif. Sikap ini muncul dalam diri individu karena adanya perasaan lebih rendah dari orang atau individu yang akan dihadapinya, entah terkait kedudukan di masyarakat, ilmu, status sosial, atau wibawa. Sikap sungkan ini bukan berarti merendahkan diri sendiri di hadapan orang lain namun lebih pada bentuk kerendahhatian, cara menghormati, dan memperlakukan orang lain dengan mulia.


Tentunya, sikap atau nilai-nilai luhur (kearifan lokal) yang sudah menjadi karakter bangsa di masa lalu seperti di atas perlu diwarisikan oleh generasi tua (para orang tua) kepada generasi muda (anak-anaknya). Agar karakter setiap individu anak bangsa yang luhur tetap lestari dan terjaga. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun