Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mesin di Bawah Hujan

10 Maret 2018   19:59 Diperbarui: 10 Maret 2018   20:13 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mesin tetap menderu berjuang

Padahal langit tak bosan turunkan hujan

Air bercampur tanah seakan ditendang tak beraturan

Dari bawah ban bisa masuk ke mesin tak terhadang

Tak mau berhenti sebentar

Air sepaha diterabas harap-harap cemas

Mesin mati jadi taruhan

Menunggu juga bukan hal yang menyenangkan

Jalan sepi kerontang tak lagi berseliweran

Memilih berteduh demi keamanan

Dari pada rusak mesin dan tubuh kebasahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun