Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tsamara Amany Ternyata Seorang Kompasianer Fanatik

10 Maret 2018   14:45 Diperbarui: 14 Maret 2018   15:36 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
profil Tsamara di kompasiana dok.screenshot pribadi

Siapa yang tak tahu sosok Tsamara Amany ? Politikus muda dari partai baru yaitu partai PSI ini sudah mencuri banyak perhatian masyarakat. Mulai dari pendapatnya di salah satu acara televise, terutama saat tampil di ILC-Indonesia Lawyer Club membuatnya semakin terkenal. Hingga beberapa pekan yang lalu kunjungannya bersama petinggi partai PSI ke Istana Presiden untuk menemui Jokowi menjadi perbincangan hangat di berbagai media.

Beberapa hari yang lalu, saat asyik berselayar di laman kompasiana saya melihat nama Tsamara Amany. Nama ini muncul bukan pada kolom berita namun sebagai akun kompasianer pilihan. Karena penasaran pada akun Tsamara ini maka saya bukalah dan baca beberapa tulisannya. Jika dilihat dari cek list hijau yang tersemat maka akun ini merupakan akun asli karena seperti yang kita ketahui cek list hijau dalam kompasiana baru akan diberikan jika kita memberikan beberapa data diri seperti KTP, SIM atau kartu pelajar.

Memang jika dilihat dashboardnya Tsamara cukup aktif menulis di kompasiana khususnya 2-3 tahun yang lalu. Mungkin karena sangat sibuk dalam dunia politik di dua tahun ini, Tsamara tak lagi aktif menulis di kompasiana. Tercatat ada 38 artikel yang telah diupload oleh Tsamara dan artikel ini di dominasi tulisan tentang politik serta tentang Jakarta. Uniknya dengan modal 38 artikel serta coment dan nilai masing-masing 200 an, ia berhasil mendapat predikat Fanatik oleh kompasiana. Padahal mendapatkan label fanatik di Kompasiana bukanlah hal yang mudah, setidaknya kita harus mempunyai poin sekitar 50.000 -- 100.000 poin.

Harapan saya walaupun Tsamara sudah sibuk di dunia politiknya, semoga dia bisa aktif lagi menulis di kompasiana. Hitung-hitung ia kini tak hanya jadi mahasiswa yang mengkritik atau memberi masukan kepada pemerintah, tapi dia sudah masuk dalam system perpolitikan itu sendiri. Pastinya makin banyak uneg-uneg atau gagasan yang bisa dibagikan melalui tulisan di kompasiana ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun