Dalam berbagai tumbuhan obat yang tumbuh di Indonesia, mungkin Anda tidak terlalu familiar dengan daun keji beling. Tanaman ini juga dikenal dengan sebutan daun pecah beling, onyokelo, atau keci beling, dan sering ditemukan tumbuh di pekarangan atau di antara rumput liar. Konon, daun pecah beling ini memiliki manfaat untuk mengatasi diabetes dan merawat luka gores. Namun, apakah hal tersebut benar?
Apa itu keji beling?
Keji beling memiliki nama ilmiah Strobilanthes crispus (S. crispus) dan termasuk dalam keluarga tanaman Acanthaceae, yang sama dengan tanaman sambiloto. Meskipun berasal dari Madagaskar, keji beling telah menyebar ke Indonesia melalui kegiatan budidaya.
Menurut penelitian dari Universiti Sains Malaysia di Kelantan, daun pecah beling mengandung kafein, vitamin C, vitamin B1, dan vitamin B2, serta berbagai zat gizi lainnya yang berpotensi memberikan manfaat positif bagi kesehatan.
Daun keji beling telah diolah menjadi berbagai bentuk obat herbal, seperti bubuk puyer, kapsul berisi bubuk, dan produk yang dapat dicampurkan ke dalam teh atau kopi.
Manfaat keji beling untuk kesehatan yang berpotensi:
Pengobatan diabetes alami
Daun keji beling diyakini memiliki efek mengontrol kadar gula darah dan dianggap sebagai obat diabetes alami. Meski demikian, keberhasilan dan efektivitasnya belum sepenuhnya teruji pada manusia. Penelitian yang dilakukan oleh Universiti Putra Malaysia pada tahun 2013 menunjukkan bahwa teh dari daun keji beling, baik yang difermentasi maupun tidak, dapat menurunkan kadar gula darah pada tikus laboratorium yang mengalami hiperglikemia.
Selain itu, daun pecah beling juga menunjukkan efek penurunan kadar kolesterol pada tikus diabetes. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan manfaat ini pada manusia.
Penyembuhan luka diabetes
Bagi penderita diabetes, proses penyembuhan luka bisa lebih lambat. Daun keji beling dipercaya dapat mempercepat penyembuhan luka diabetes, meskipun uji coba hanya dilakukan pada tikus laboratorium. Penelitian dari Malaysia menunjukkan bahwa ekstrak keji beling lebih efektif dalam mempercepat penyembuhan luka sayatan pada tikus diabetes dibandingkan dengan obat-obatan lainnya. Selain itu, ekstrak ini juga dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan produksi kolagen untuk pembentukan jaringan kulit baru.