Dengan memasukkan fitur-fitur ini ke dalam mesin telusur yang didukung AI, perpustakaan digital dapat membuat sumber dayanya lebih mudah diakses oleh pengguna penyandang disabilitas dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan untuk semua pengguna. Penting untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa mesin pencari bertenaga AI bukanlah pengganti langkah-langkah aksesibilitas komprehensif, dan perpustakaan harus terus melakukan upaya untuk memastikan bahwa sumber daya fisik dan digital mereka dapat diakses oleh semua pengguna, apa pun kemampuannya.
Ada beberapa mesin pencari bertenaga AI yang telah mengimplementasikan fitur aksesibilitas untuk membuat layanan mereka lebih inklusif. Berikut beberapa contohnya:
1. Pencarian Google: Mesin pencari Google menggunakan AI untuk memahami permintaan pengguna dan memberikan hasil pencarian yang relevan. Google juga menawarkan beberapa fitur aksesibilitas, termasuk mode kontras tinggi, pintasan keyboard, dan kemampuan menggunakan penelusuran suara.
2. Microsoft Bing: Mesin pencari Bing juga menggunakan AI untuk memberikan hasil pencarian yang relevan. Bing menawarkan berbagai fitur aksesibilitas, termasuk mode kontras tinggi, teks yang diperbesar, dan fitur deskripsi audio yang membacakan hasil pencarian dengan lantang.
3. IBM Watson Discovery: IBM Watson Discovery adalah mesin pencari berbasis cloud yang menggunakan AI untuk memahami permintaan bahasa alami dan memberikan hasil pencarian yang relevan. IBM Watson Discovery juga menyediakan beberapa fitur aksesibilitas, termasuk mode kontras tinggi, teks yang diperbesar, dan kemampuan untuk menggunakan pencarian suara.
4. JSTOR: JSTOR adalah perpustakaan digital yang menawarkan akses ke jurnal akademik, buku, dan sumber primer. JSTOR menggunakan teknologi pencarian bertenaga AI untuk membantu pengguna menemukan sumber daya yang relevan, dan juga menawarkan beberapa fitur aksesibilitas, termasuk mode kontras tinggi, teks yang diperbesar, dan kemampuan untuk menggunakan pencarian suara.
5. Project MUSE: Project MUSE adalah perpustakaan digital lain yang menawarkan akses ke jurnal dan buku akademik. Project MUSE menggunakan teknologi pencarian yang didukung AI untuk membantu pengguna menemukan sumber daya yang relevan dan menawarkan beberapa fitur aksesibilitas, termasuk mode kontras tinggi, teks yang diperbesar, dan pintasan keyboard.
Ini hanyalah beberapa contoh mesin telusur dan perpustakaan digital bertenaga AI yang telah menerapkan fitur aksesibilitas untuk menjadikan layanan mereka lebih inklusif. Penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua mesin telusur dan perpustakaan digital yang didukung AI memiliki fitur ini, jadi sebaiknya selalu periksa opsi aksesibilitas sebelum menggunakan layanan baru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI