Mohon tunggu...
Hamdan Siregar
Hamdan Siregar Mohon Tunggu... UIN SYAHADA PADANGSIDIMPUAN

assalamualaikum warahmatullah wabarakaatuh perkenalkan nama saya Hamdan Siregar saya seorang mahasiswa di universitas islama negeri syekh ali hasan ahmad addary padangsidimpuan, adapun kegiatan saya saat ini yaitu mengikuti berbagai macam kegiatan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pegadaian MenEMASkan Indonesia: Investasi Aman di Tengah Ketidakpastian

21 Agustus 2025   12:11 Diperbarui: 21 Agustus 2025   07:43 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pegadaian MengEMASkan Indonesia

Di tengah gejolak ekonomi global dan keresahan finansial masyarakat yang semakin meningkat, kebutuhan akan investasi yang aman dan stabil menjadi semakin mendesak (Astawa, Astara, Mudana, & Dwiatmadja, 2021). Banyak individu maupun usaha kecil berusaha melindungi aset mereka dari ketidakpastian, sambil berupaya mencapai stabilitas keuangan jangka panjang (Wahyudi & Leny, 2024). Dalam konteks ini, emas telah lama diakui sebagai aset lindung nilai yang terbukti mampu menjaga daya beli di kala krisis (Effendi, So, Setiadi, & Soepriyanto, 2024a, 2024b). Memahami kebutuhan krusial ini, Pegadaian hadir dengan tagline "Pegadaian mengEMASkan Indonesia", menawarkan solusi investasi emas yang aman, mudah, dan sesuai prinsip syariah bagi seluruh lapisan masyarakat (Wijaya, 2022).

Tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih menjadi tantangan serius (Effendi et al., 2024a). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sekitar 203 juta penduduk Indonesia belum memiliki akses memadai ke layanan keuangan formal (Effendi et al., 2024a). Rendahnya pemahaman finansial ini turut berkontribusi pada kesenjangan inklusi, termasuk di sektor syariah, yang tercermin dari penurunan Indeks Inklusi Keuangan Syariah dari 11,1% (2016) menjadi 9,10% (2019) (Sofilda, Hamzah, & Ginting, 2022). Kondisi ini membuat masyarakat mencari alternatif pengelolaan aset yang lebih aman, transparan, dan sesuai prinsip syariah.

Di sinilah peran Pegadaian Syariah menjadi sangat vital. Sebagai lembaga keuangan mikro, Pegadaian Syariah mampu menjembatani kesenjangan akses finansial dengan produk yang mudah dijangkau oleh masyarakat kecil maupun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) (Wahyudi & Leny, 2024; Wijaya, 2022). Bahkan, meski dihantam pandemi COVID-19, Pegadaian Syariah tetap mencatat pertumbuhan positif dengan total pembiayaan gadai syariah (rahn) mencapai Rp 7,18 triliun pada Juli 2020. Hal ini menunjukkan resiliensi sekaligus kepercayaan masyarakat terhadap Pegadaian (Wijaya, 2022).

Pegadaian aktif mewujudkan semangat "Pegadaian mengEMASkan Indonesia" melalui berbagai program inovatif yang memudahkan masyarakat berinvestasi. Salah satu program unggulan adalah Tabungan Emas Pegadaian, yang memungkinkan masyarakat mulai berinvestasi emas dari nominal sangat kecil. Inovasi ini membuka peluang investasi yang sebelumnya dianggap hanya bisa diakses kalangan tertentu, menjadi lebih inklusif dan terjangkau bagi semua.

Selain itu, layanan Gadai Emas Syariah (Rahn) memberikan solusi pendanaan cepat dengan agunan emas. Prosesnya sederhana, sesuai dengan prinsip syariah, serta mendapat legitimasi dari fatwa DSN-MUI. Pegadaian juga mengembangkan produk seperti Arrum Gold (gadai emas cicilan) dan Rahn Bisnis yang mendukung kebutuhan pendanaan skala kecil hingga miliaran rupiah. Semua produk ini dirancang untuk memberikan rasa aman sekaligus memanfaatkan emas sebagai aset bernilai tinggi.

Sebagai lembaga keuangan inklusif, Pegadaian tidak sekadar menawarkan produk investasi, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan UMKM. Produk seperti Arrum BPKB untuk modal usaha dan Pembiayaan Kendaraan Bermotor Syariah menjadi solusi konkret yang mendorong lahirnya lebih banyak usaha produktif. Bahkan, pembiayaan berbasis sertifikat tanah juga tersedia untuk masyarakat berpenghasilan tetap, petani, maupun pengusaha kecil.

Kontribusi Pegadaian terhadap ekonomi kerakyatan terlihat dari dampak langsung pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kapasitas usaha kecil, hingga pencegahan praktik rentenir (Wijaya, 2022). Selama pandemi, Pegadaian mampu menjaga kinerja dengan pertumbuhan laba positif. Hal ini membuktikan bahwa Pegadaian bukan hanya lembaga yang bertahan di tengah krisis, tetapi juga berperan sebagai penggerak ekonomi inklusif.

Lebih dari sekadar entitas bisnis, Pegadaian menjadi kekuatan sosial yang mendorong literasi keuangan dan pemberdayaan masyarakat. Tabungan Emas yang mudah diakses membantu masyarakat kecil memulai langkah pertama dalam investasi. Sementara itu, pembiayaan syariah seperti Rahn Bisnis memberi peluang kepada pelaku UMKM untuk berkembang tanpa terjerat praktik pinjaman berbunga tinggi. Dengan pendekatan ini, Pegadaian mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam hal pengentasan kemiskinan dan peningkatan inklusi keuangan (Wahyudi & Leny, 2024). Upaya ini menunjukkan bahwa setiap program Pegadaian tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga memiliki dampak sosial yang signifikan.

Meski emas telah terbukti sebagai aset lindung nilai, perjalanan investasi emas di Indonesia tetap menghadapi tantangan. Fluktuasi harga emas global menjadi salah satu risiko yang harus dikelola. Selain itu, rendahnya literasi keuangan masyarakat masih menjadi penghalang utama. Kehadiran platform investasi digital baru juga memperketat persaingan, menuntut Pegadaian untuk terus beradaptasi. Namun, di balik tantangan ini, terbuka peluang besar bagi Pegadaian untuk menjadi pionir investasi emas digital. Dengan rekam jejak kuat dan jaringan luas, Pegadaian memiliki modal sosial dan ekonomi untuk memperluas inklusi finansial melalui teknologi. Di era Revolusi Industri 4.0, Pegadaian dapat menjangkau generasi muda yang lebih akrab dengan platform digital, sekaligus memperluas basis nasabah di seluruh Indonesia (Wijaya, 2022).

Pada akhirnya, kebutuhan masyarakat akan investasi yang aman dan inklusif tetap menjadi prioritas. Emas, sebagai aset yang tangguh di tengah ketidakpastian, telah membuktikan perannya dalam menjaga stabilitas finansial. Pegadaian, dengan inovasi produk syariah dan inklusif, bukan hanya memfasilitasi investasi emas, tetapi juga aktif membangun fondasi kemandirian ekonomi rakyat. Melalui setiap program dan layanan yang dihadirkan, Pegadaian konsisten menjalankan visinya: memastikan Pegadaian mengEMASkan Indonesia, demi masa depan finansial yang lebih kuat, inklusif, dan sejahtera bagi seluruh lapisan masyarakat.


WordCloud Pegadaian MengEMASkan Indonesia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun