Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Ketidakjelasan Arah "Conversation Class"

23 Juni 2025   14:59 Diperbarui: 24 Juni 2025   03:50 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- Conversation class. (Dok Freepik)

Tentu saja, saya bukan tipikal orang yang langsung menelan bulat-bulat informasi dari satu sumber tanpa melakukan penelaahan dari sumber-sumber lain yang terkait. Dalam hal ini, koentji utama dalam permasalahan ini adalah Susan. "Saya perlu bertemu langsung dengan Susan," kata saya pada Tania.

Sempat terkendala waktu bertemu, pada akhirnya di suatu malam di awal bulan Juni 2025, Tania mengajak saya untuk mengajar langsung di conversation class, menunjukkan langsung pada Susan bagaimana mengajar percakapan dalam bahasa Inggris kepada murid.

"Kalau boleh usul, saya ingin melihat langsung bagaimana Miss Susan mengajar di kelas. Dengan begitu, saya bisa memberikan masukan-masukan yang konstruktif terkait permasalahan dalam proses belajar mengajar di kelas,"

"Dengan langsung mengajar di kelas, terkesan saya menggurui Miss Susan, padahal saya belum pernah melihat dia mengajar di kelas. Cara dia mengajar, metode apa yang dia gunakan, bagaimana sistematika proses belajar mengajar penting adanya. Itu yang saya ingin lihat,"

"Semua orang selalu mulai dari nol. Saya dulu juga begitu. Jadi, saran saya, beri Miss Susan kesempatan," saya menyatakan argumentasi saya akan perlunya Miss Susan menampilkan kebisaannya dalam mengajar bahasa Inggris.

Tania menyetujui meskipun dengan berat hati.

Waktu menunjukkan pukul 18.50 WITA. Sepuluh menit sebelum pukul tujuh malam di suatu hari Rabu di bimbel Tania. Susan tiba, dan bersalaman dengan Tania dan setelah itu saya. Tapi setelah salaman tersebut, perkataan Tania membuat saya kaget. "Ini baru pertemuan pertama saya dengan Miss Susan," kata Tania yang bagaikan petir di siang hari bolong.

Hah? Baru pertama kali bertemu? Kok bisa? Saya heran. Saya tidak habis pikir bagaimana bisa Tania belum pernah bertemu dengan Susan sebelumnya padahal Susan sudah dua bulan lebih mengajar di bimbelnya!

Susan pun mulai mengajar. Tania dan saya mengamati bagaimana Susan mengajar. Menurut saya, Susan cukup baik dalam mengajar. Sayangnya, dalam pengamatan dan analisis saya, dia mengajarkan materi ajar yang kurang sesuai dengan tingkat usia murid yang rata-rata masih berstatus murid Sekolah Dasar (SD). Materi ajar terkesan 'berat'. Umpan balik yang Susan lempar ke murid tidak berbalas.

"Saya ambil alih ya, Sir," tiba-tiba Tania berkata pada saya setelah 20 menit Susan mengajar. 

"Belum selesai, Bu. Saya belum lihat proses belajar mengajar dari segi keaktifan murid. Sabar, Bu. Tunggu sebentar lagi. Lima menit lagi," bujuk saya supaya Tania sabar menanti keaktifan murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun