Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menyoal Keefektifan PJJ lewat WhatsApp dan Zoom

26 September 2020   14:21 Diperbarui: 27 September 2020   11:52 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi Zoom(forbes.com via KOMPAS.COM)

Tidak jelasnya cara mengerjakan tugas karena kebanyakan guru sekolah "hanya" mengandalkan suara dalam menjelaskan, tanpa penggunaan ilustrasi dengan bantuan media lain sangatlah membingungkan peserta didik dalam memahami cara mengerjakan tugas.

2. Tugas yang dikerjakan terlalu banyak

Saya tidak habis pikir dengan kebanyakan guru sekolah yang menjadi wali kelas beberapa murid saya. Ada beberapa pertanyaan yang berkecamuk dalam benak.

Apakah kebanyakan guru berpikir peserta didik mempunyai banyak waktu di rumah, sehingga mereka memberikan tugas yang seabrek pada murid?

Apakah kebanyakan guru yakin kalau penjelasan mereka sudah jelas dipahami peserta didik, sehingga mereka pun dengan pede-nya memberikan setumpuk PR menggunung?

Apakah nanti PR-PR tersebut akan diperiksa atau tak jelas nilainya seperti PR-PR sebelumnya?

Kalau cuma 10 (sepuluh) nomor, masih bisa ditoleransi; tapi kalau sudah menyangkut jumlah soal yang mencapai ratusan, seperti yang dialami Doni (nama samaran), murid les saya yang berstatus siswa kelas 6 Sekolah Dasar, tentu saja sangat keterlaluan!

Minggu lalu, Guru kelas dari Doni memberikan PR, yaitu Doni harus mengerjakan soal-soal dari Tema 2, yang terdiri dari soal-soal dari Subtema 1, soal-soal dari Subtema 2, dan soal-soal dari Subtema 3.

Jumlahnya? Mencapai hampir seratus nomor! Apakah guru tersebut "kejar tayang" karena minggu depannya (yaitu minggu ini) akan dilaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS), sehingga guru tersebut bermaksud "menghabiskan materi pelajaran"?

Sepertinya begitu. Karena terlihat dari kecenderungan kebanyakan guru dari beberapa murid saya yang lain juga memberikan banyak soal menjelang dekatnya jadwal UTS dan Ujian Semester.

3. Tidak jelas kapan tugas harus dikumpulkan

Ini juga yang menjadi persoalan. Kebanyakan guru yang memberikan tugas kepada beberapa murid tidak memberitahu secara jelas kapan tugas harus dikumpulkan.

Dalam banyak kejadian, saya bingung dengan penugasan dari guru-guru tersebut dikarenakan jangka waktu pengerjaan tugas tidak jelas kapan harus diserahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun