Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tiga Hal yang Mempengaruhi Kenyamanan dalam Bekerja

4 Juni 2018   23:59 Diperbarui: 5 Juni 2018   00:13 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : gemintang.com

Baru-baru ini, melihat kondisi pekerjaan, saya jadi teringat salah satu postingan di fesbuk seseorang (sayangnya,saya lupa siapa penulisnya, namun yang jelas saya tidak copas plek sama, karena saya tidak ketemu lagi dengan sumbernya, namun saya ingat tiga hal itu, lalu saya meramu dengan kata-kata saya sendiri ^_^).

Bagi saya, postingan itu ada benarnya.

Kenyamanan dalam bekerja adalah hal yang sangat mutlak.

Sama halnya dengan makanan yang tidak enak, tentu saja kita tidak akan memakannya, karena kita tahu makanan yang dimaksud itu tidak enak.

Dalam hal ini, ada tiga hal yang mempengaruhi kenyamanan dalam bekerja.

1. Status

Status disini adalah menyangkut hak dan kewajiban kita di perusahaan atau tempat dimana kita bekerja.

Saya teringat sepuluh tahun yang lalu, teman saya meminta tolong saya untuk menerjemahkan sepuluh halaman folio berisi kata-kata bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.

"Apa ini?" tanya saya.

"Ini hak dan kewajiban di bank yang menerimaku," kata Dita (bukan nama sebenarnya).

Dan saya hanya punya waktu satu hari untuk menterjemahkan, karena teman saya itu diberi waktu cuma tiga hari untuk berpikir dan menandatangani berkas-berkas itu, serta mengembalikannya ke bank.

Lewat dari tiga hari, bank menganggap teman saya mengundurkan diri.

Waktu saya membaca dan menerjemahkan, saya melihat bahwa hak-hak pegawai sangatlah dipikirkan terlebih dahulu.

Mulai dari cuti, gaji ketigabelas, thr, bonus, sampai tunjangan-tunjangan lain.

Setelah itu kewajiban dari pegawai yang pegawai harus penuhi jika mau mendapat hak-hak yang sebelumnya dibahas.

Kejelasan status sangatlah penting, dan dalam hal ini juga menyangkut jenjang karier.

No pain, no gain.

Ada pengorbanan, maka akan ada hasil.

Dengan catatan, semua jelas tertulis dan terus ada evaluasi.

Dengan begitu, semangat bekerja akan terus ada.

2. Hubungan antar rekan kerja

Tak bisa dipungkiri, hubungan dengan rekan sekerja sangatlah penting.

Mana bisa bekerja kalau suasana dengan tim tidak harmonis.

Seperti halnya sebuah klub sepakbola.

Mourinho, sebagai pelatih di Real Madrid dulunya, terpaksa hengkang karena tidak sepaham dengan para pemain dan petinggi Madrid.

Sangatlah berbeda dengan Zidane yang bisa memelihara suasana hati pemain dan petinggi Madrid tetap kondusif dan padu, bahkan meskipun dia pergi sekalipun, tidak ada yang menyalahkan atau menimbulkan gelombang mempertentangkan.

Dulu, saya mempunyai seorang rekan kerja, sebut saja namanya Koko, yang sebenarnya sudah tak diterima oleh teman-teman sekerja.

Sebenarnya, itu semua adalah kesalahan Koko sendiri. Dia menganggap segala sesuatu mudah dikerjakan, tapi ujung-ujungnya dia tidak mengerjakannya.

Belum lagi, kebiasaannya berdusta dan menyusahkan orang lain, menyebabkan tiada seorang pun yang merasa 'aman' kalau dia ada dan juga kami tidak percaya apa yang dia katakan.

Saya pernah mengatakan kepadanya, kalau sebaiknya dia resign saja, dan mencari pekerjaan lain.

Atau, melamar pekerjaan lain, sembari tetap bekerja, dan kalau sudah diterima di tempat itu, baru mengundurkan diri dari tempat kami.

Memaksakan diri bekerja di tempat dimana tak seorang pun menginginkan kita disitu hanya menyakitkan diri sendiri.

3. Gaji / Honor

"Saya sudah cukup dapat segini."

Bagi saya, mendengar teman saya ini, sebut saja Darno, berujar demikian, sangatlah tidak realistis.

Dan sekarang, dia mulai sedikit menyadari kalau sebenarnya gaji yang didapatnya sekarang tidak cukup karena ada satu mulut lagi di keluarganya yang harus diberi makan.

Namun yang lebih mengherankan lagi, kalau mengatakan kerja di tempat yang menggaji sekitar satu juta sebulan lebih enak daripada yang memberikan gaji lebih dari tiga juta per bulan.

Alasan?

"Passion saya ada disini."

Makan tuh passion ^_^.

Uang bukan segalanya, tapi segalanya perlu uang, Bro ^_^.

Kalau passion menyenangkan, tapi tidak menghasilkan sesuai harapan, untuk apa dipertahankan?

Keluarga menunggu di rumah, dan mereka tidak bisa hanya dikasih passion.

Teman saya ini, sebut saja Rano, yang mengatakan passion saya ada disini, sekarang berada di ambang pintu keluar tempat kerja untuk beralih ke tempat yang lebih baik dalam memberikan salary.

* * *

Mungkin Anda tidak sependapat dengan saya tentang tiga hal di atas, namun secara kasat mata, baik lewat pengalaman pribadi, maupun penuturan orang-orang yang saya kenal, tiga hal diatas mengambil porsi terbesar mengapa bekerja menjadi tidak nyaman.

Yang jelas, jangan hanya mencari kenyamanan dalam bekerja, tapi juga menghasilkan uang yang sepadan dengan hasil kerja keras kita.

Ingat, seperti yang sudah saya tulis diatas, seperti pesan sponsor keselamatan kerja yaitu ....

" ... Keluarga menunggu Anda di rumah."

'Nyaman dan Uang bagai dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun