Mohon tunggu...
Halwatu LuluMusyarofah
Halwatu LuluMusyarofah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

berdoa, berusaha, bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hatiku Bisa Menyimpanmu dengan Sangat Baik

11 April 2020   18:10 Diperbarui: 16 April 2020   08:48 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Awal masa putih abu abu, Lala adalah seorang cewek yang sangat polos. Ia tak mengenal banyak temannya yang satu kelas. Suatu saat, ia mengerjakan tugas kelompok dengan Caca, Tika dan Ari. Mereka berempat tidak saling mengenalnya. Saat itu juga, Lala tidak sengaja ditanya sama Ari, "Siapa namamu?" Lala menjawab "Saya Lala" dengan wajah yang merah merona. Kemudian Caca ngomong "Ciee Lala salting, ehm ehm". Saat itu dalam hati Lala bercakap "Ari cakep, ramah lagi, suka deh sama dia". Seketika suasana menjadi diam sekejap. Mereka berempat melanjutkan diskusi mereka, banyak canda tawa yang saling di lontarkan satu sama lain. Mulai dari situlah Lala mempunyai perasaan sama Ari tetapi ia tidak mengungkapkan perasaannya. Lala sama Ari berhubungan dekat tetapi hanya sebatas teman karena Ari mempunyai pacar yang bernama Caca. Sampai 3 tahun ia bersama satu kelas, tak ada satu orang pun di kelasnya yang mengetahui perasaan Lala ke Ari. Walaupun mereka berdua sering membully satu sama lain, tetapi mereka selalu akur. Ari sering curhat tentang Caca kepada Lala, sampai ada yang bilang kalo si Lala sama si Ari itu pland banget. Suatu ketika, Lala sedang mengantuk dipertengahan pelajaran, Ari melempar kertas ke arah Lala, Lala pun langsung kesal, tetapi tidak lama kemudian mereka berdua rukun lagi. Iya mungkin gitu efek suka sama seseorang karena satunya nggak tahu. Lala sering banget menceritakan perasaannya ke teman dekatnya. Sering kali, jika bercerita cowok pasti Lala menceritakan Ari. Sampai banyak yang bosan tetapi Lala bodoamat orangnya yang penting ia senang gitu,haha.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun