Kurikulum merdeka telah berangsung-angsur diterapkan di beberapa sekolah di Indonesia setelah arahan dari pemerintah. Di dalam kurikulum merdeka terdapat aspek kearifan lokal yang di amanahkan untuk diintegrasikan kepada semua mata pelajaran. Untuk itulah mahasiswa departemen kimia Universitas Negeri Malang, Tsalis Jauza Nareswari mengembangkan sebuah media pembelajaran dalam bentuk bahan ajar modul yang diintegrasikan dengan kearifan lokal yang ada di suatu daerah.
 Adanya modul ETNOCHEM dapat mempermudah siswa dalam mempelajari kimia secara kontekstual karena dekat dengan kehidupan sehari-hari, selain itu juga meningkatkan literasi kebudayaan. Â
Modul ETNOCHEM mengambil materi elektrokimia yang dapat dikaitkan dengan kebudayaan yang ada dibali, meliputi proses penyepuhan emas, pembersihan karat yang ada di keris, dan mencegah adanya perkaratan dalam patung yang ada di bali.