Mohon tunggu...
HALIMATUS SYAKDIAH
HALIMATUS SYAKDIAH Mohon Tunggu... POLRI

SDM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Krisis SDM Mengancam! Skill melebar Bonus Demografi bisa jadi Bom Waktu

15 Agustus 2025   23:57 Diperbarui: 15 Agustus 2025   23:57 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Krisis SDM Mengancam! Skill Gap Melebar, Bonus Demografi Bisa Jadi Bom Waktu

Indonesia menghadapi paradoks besar di dunia ketenagakerjaan. Di satu sisi, angka pengangguran menurun; di sisi lain, banyak sektor seperti manufaktur, teknologi, kesehatan, hingga energi menjerit karena kekurangan tenaga kerja dengan keterampilan sesuai tuntutan zaman. Fenomena ini dikenal sebagai kesenjangan keterampilan (skill gap) --- kondisi di mana jumlah tenaga kerja ada, tapi kualitasnya belum memenuhi standar industri modern.

Puncak bonus demografi yang tengah dialami Indonesia sebenarnya peluang emas. Proporsi penduduk usia produktif kini lebih dari 60%, namun tanpa kompetensi yang tepat, peluang ini bisa berubah menjadi ancaman. Banyak lulusan baru, terutama Generasi Z dan Milenial, masih lemah dalam hard skill seperti analisis data atau teknologi digital, serta soft skill seperti komunikasi dan adaptasi.

Perubahan pola kerja pasca-pandemi juga menjadi tantangan baru. Perdebatan WFO, WFH, dan kerja hibrida tak hanya memengaruhi produktivitas, tapi juga budaya kerja dan kesehatan mental karyawan. Di sisi lain, revolusi industri 4.0 menuntut keterampilan baru di bidang AI, big data, keamanan siber, pemasaran digital, dan energi hijau---yang saat ini dikuasai oleh segelintir orang saja.

Persaingan tenaga kerja kini bersifat global. Indonesia harus mampu mempertahankan talenta terbaiknya agar tidak tersedot keluar negeri (brain drain). Para pengamat menegaskan, kuncinya ada pada investasi serius dalam pendidikan, pelatihan, dan teknologi, serta kolaborasi antara pemerintah, industri, dan institusi pendidikan.

Jika bonus demografi ini tidak dikelola dengan baik, Indonesia berisiko kehilangan momentum emasnya, meninggalkan generasi produktif yang tidak siap menghadapi derasnya arus disrupsi teknologi dan persaingan global.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun