Mohon tunggu...
HALIMATUS SADIYAH
HALIMATUS SADIYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - alhamdulilah

IG: diyah_096

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Menghindari Gibah

9 Mei 2021   20:53 Diperbarui: 9 Mei 2021   21:07 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada zaman sekarang ini, seiring dengan kemajuan teknologi orang-orang pada gibah dengan online atau hp. Kita betapa mudahnya seseorang membuka aib orang lain, melempar tudingan, mencari-cari kesalahan orang lain, tanpa di sadari akan bahaya dari ucapannya itu. Mereka berbicara tanpa bukti dan hanya mengikuti hawa nafsu saja, mereka tidak menyadari bahwa semua perkataan yang mereka ucapkan kelak akan di pertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT.

Gibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim yang ia tidak suka, dalam keadaan soal akhlaknya, jasmaninya, agamanya dan sebagainya. Caranya pun berbeda-beda ada yang membuka aib, meniru tingkahlaku atau mengolok-ngolok. Adapun kejelekan dari menggibah ini sebagaimana disebutkan dalam surat berikut:

" Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12)

Ada Beberapa Cara Menghindari Perilaku Gibah

  • Bergaul dengan orang yang baik, ketika bargaul dengan orang-orang dengan kelakuan baik, maka kita dengan sendirinya akan ikut terpengaruh dan melakukan hal-hal baik. Kebalikannya , ketika kita bergaul dengan orang yang berperilaku buruk, maka kita juga ikut mempunyai kepribadian buruk. Jika ingin menhindari perilaku gibah tentu harus menghindari orang yang gemar melakukan gibah itu sendiri.
  • Intropeksi diri, intropeksi diri merupakan hal yang sangat sulit. Intropeksi diri juga akan membuat kita malu jika harus membicarakan keburukan orang lain, sedangkan kita sendiri juga masih memiliki banyak kesalahan yang harus kita perbaiki. Intropeksi diri membuat kita sadar dengan kesalahan apa yang kita lakukan sehingga kita dapat memperbaiki diri kita supaya dapat berperilaku lebih baik lagi.
  • Jaga lidah, berhati-hati dalam berbicara ada pepatah mengatakan "Mulutmu adalah harimaumu" maka jaga dengan baik lisan kita supaya tidak berkata buruk. Ketika tahu ada yang akan membicarakan hal buruk, lebih baik tidak usah dikatakan.
  • Saling mengingatkan, kita tidak perlu merasa sungkan ataupun ragu untuk mengingatkan terhadap sesama. Namun, dalam mengingatkan tentu kita juga harus tau sendiri mencerminkan perbuatan yang baik. Jangan sampai kita hanya sekedar mengingatkan, tetapi kelakuan kita tidak jauh berbeda dengan yang diingatkan. Bagi kita yang beragama islam tentu tahu jika gibah merupakan perbuatan yang berdosa dan dimurkai oleh Allah SWT.

Perbuatan yang baik membuahkan hal yang baik juga dan begitu pula sebaliknya. Ketika diberi kesempurnaan dalam hidup berupa lisan tentu kita harus menggunakannya dengan sebaik-baik mungkin dan bukanya untuk menggunjingkan orang lain. Orang yang gibah juga tidak ada manfaatnya dan membuang-buang waktu saja. Bahkan membicarakan orang itu tidak baik dan hal yang harus di tinggalkan oleh seorang muslim. Gibah merupakan perbuatan yang tercela dan dibenci oleh Allah SWT.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun