Mohon tunggu...
Hakim Setiawan
Hakim Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa semester 7 yang sedang menjalankan kuliah di universitas muhammadiyah banjarmasin.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi tentang Pentingnya ASI bagi Ibu dan Anak serta MPASI untuk Anak

8 Maret 2024   20:53 Diperbarui: 20 Maret 2024   04:28 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Edukasi tentang pentingnya ASI bagi ibu dan anak serta MPASI untuk anak, dokpri

Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak, hal ini umumnya ditandai dengan tinggi badan anak yang tidak sesuai dengan tinggi anak pada usianya. Salah satu penyebab stunting adalah kurangnya gizi yang di dapatkan oleh anak, entah itu saat masih didalam kandungan ataupun ketika anak telah lahir. Dikutip dari Sutarto et al. (2018) Stunting adalah salah satu keadaan malnutrisi yang berhubungan dengan ketidakcukupan zat gizi masa lalu sehingga termasuk dalam masalah gizi yang bersifat kronis.

Pada 28 Februari 2024 penulis melaksanakan program kerja Edukasi tentang pentingnya ASI bagi ibu dan anak serta MPASI untuk anak pada pukul 09.00 di balai desa Sepakat Bersama dalam kegiatan Parenting, dimana tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bahan edukasi kepada ibu dan calon ibu betapa pentingnya ASI bagi anak, apalagi anak usia dini. Pemberian ASI diberikan selama 24 bulan atau 2 tahun umur anak setelah kelahiran. Pemberian ASI ini juga merupakan salah satu cara mencegah Stunting pada anak usia dini, dimana ASI akan memberikan asupan gizi kepada anak dan juga pemberian ASI Sebagai makanan utama untuk bayi juga memiliki dampak yang positif.

Dampak positif yang pertama adalah ASI tidak akan menyebabkan alergi pada bayi, karena ASI ini kandungan sesuai dengan apa yang bayi perlukan. Sehingga ASI ini adalah satu makanan pasti bayi yang tidak menyebabkan alergi kepada bayi itu sendiri.

Yang kedua adalah ASI adalah makanan yang mudah dicerna oleh bayi, sehingga bayi lebih mudah untuk mendapatkan asupan gizi dari makanan yang dia terima. Selain mudah dicerna, Asi juga membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi dari asupan gizi yang bayi itu dapat.

Dampak selanjutnya adalah mengurangi gigi berlubang pada bayi, hal ini dikarenakan ASI memiliki kadar gula sesuai dengan apa yang diperlukan oleh bayi tersebut sehingga gigi yang dimiliki bayi akan lebih baik dan karena juga ASI mengandung mengandung laktoferin serta immunoglobulin A yang mampu mengurangi aktivitas bakteri yang dapat merusak gigi.

Manfaat bagi ibu sendiri yang memberikan ASI ini adalah, dapat merangsang kandungan Kembali kebentuk dan ukuran semula sehingga mengurangi pendarahan sesudah melahirkan. Lalu juga ASI memberikan jarak pada kelahiran, karena pada masa pemberian ASI, ASI menekan kesuburan. Lalu juga ASI dapat mengurangi resiko terkena Kanker Payudara.

Adapun cara pemberian ASI agar ASI yang diberikan lebih optimal dan proses menyusui  berjalan lancar:

  • Pastikan sang ibu dan bayi merasa relaks dan nyaman, hal ini bertujuan untuk bayi dan ibu lebih merasa nyaman saat menyusui dan juga posisikan kepala bayi lebih tinggi dari pada badannya hal ini dimaksudkan agar bayi lebih mudah menelan ASI.
  • Mendekatkan Bayi Ke Payudara, hal ini dilakukan ketika bayi mulai membuka mulutnya terbuka lebar dengan posisi lidah kea rah bawah.
  • Pelekatan yang benar, hal ini di lakukan agar pada saat bayi menyusui ibu tidak merasakan sakit dan bayi memperoleh ASI yang cukup.
  • Membetulkan posisi bayi, jika putting ibu merasa nyeri maka lepaskan pelekatan dengan memasukan jari kelingking kedalam mulut bayi. Hal ini dimaksudkan untuk bayi berhenti menyusu sementara lalu benarkan posisi agar ibu tidak merasakan nyeri.

Lalu adapun juga cara untuk mengetahui bayi cukup asi, yaitu Jika bayi tampak tenang dan kenyang setelah menyusui, kemungkinan besar bayi telah mendapatkan cukup ASI yang dibutuhkan. Bayi yang kenyang biasanya akan merasa nyaman, tenang, dan santai. Mereka mungkin tertidur atau tetap terjaga dengan perut yang penuh.

#KKNTUMBanjarmasin

#UMBanjarmasin

#CampusoftheFutureLeaders

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun