Ada pengakuan seseorang yang pernah diundang ke negeri Jin. Dia merasa beraktifitas di negeri Jin itu sebentar misalnya dari habis ashar sampai habis magrib (sekitar 3 jam). Ternyata setelah kembali ke dunia nyata, dinyatakan hilang selama 3 hari. Artinya 3 jam waktu di dimensi Jin sama dengan 3 hari di dimensi waktu manusia.
Mengapa ini bisa terjadi ?
Fenomena seperti ini sering diceritakan dalam berbagai kisah, baik dalam budaya lokal maupun dalam Islam. Secara konsep, ini bisa dijelaskan dari beberapa sudut pandang:
1. Relativitas Waktu dalam Dimensi Berbeda
Dalam fisika, konsep dilatasi waktu menjelaskan bahwa waktu tidak berjalan sama di semua tempat. Waktu bisa berjalan lebih cepat atau lebih lambat tergantung pada kondisi lingkungannya.
a. Teori Relativitas Einstein (Dilatasi Waktu)
- Kecepatan dan Gravitasi Semakin tinggi kecepatan suatu objek atau semakin besar gravitasi suatu tempat, semakin lambat waktu berjalan bagi pengamat di dalamnya.
- Contoh dalam fisika:
- Astronot di luar angkasa mengalami waktu sedikit lebih lambat dibanding orang di Bumi.
- Di dekat lubang hitam, waktu bisa berjalan jauh lebih lambat dibandingkan di Bumi.
Jika dimensi jin memiliki "kecepatan waktu" yang berbeda dari dunia manusia, maka seseorang yang masuk ke sana bisa mengalami perbedaan waktu yang signifikan.
2. Perbedaan Struktur Waktu di Alam Jin
- Jin adalah makhluk non-fisik yang memiliki kemampuan berpindah dengan cepat.
- Bisa jadi, "pusat waktu" di alam jin tidak mengikuti hukum fisika dunia manusia.
- Dalam kisah Nabi Sulaiman, jin Ifrit menawarkan untuk memindahkan singgasana Ratu Bilqis dalam sekejap mata, yang menunjukkan bahwa jin bisa beroperasi dalam kerangka waktu yang berbeda.
Jadi, jika seseorang masuk ke alam jin, dia bisa mengalami waktu yang terasa sebentar, padahal di dunia manusia waktu berjalan lebih lama.
3. Perspektif dalam Islam dan Kejadian Gaib
Dalam Islam, Allah telah menciptakan dunia manusia dan dunia jin secara terpisah (QS. Adz-Dzariyat: 56). Jin memiliki alam sendiri, dan manusia tidak seharusnya berinteraksi dengan mereka kecuali dalam kondisi tertentu.
