Jadi, di surga, segala sesuatu datang dengan mudah tanpa usaha fisik. Penghuni surga tinggal menikmati dan bersyukur.
Bagaimana Cara Mendapatkan Surga?
Walaupun di surga tidak perlu bekerja, tapi untuk bisa masuk ke surga, kita harus berjuang di dunia. Ini seperti seseorang yang harus bekerja keras sebelum pensiun agar bisa hidup tenang di hari tua.
Allah SWT berfirman:
"Bekerjalah kamu! Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu."
(QS. At-Taubah: 105)
Beberapa cara mendapatkan surga:
- Iman dan Amal Saleh Kunci utama masuk surga adalah iman kepada Allah dan menjalankan amal saleh.
- Kesabaran dan Ketakwaan Dunia adalah tempat ujian, dan yang bersabar dan bertakwa akan mendapatkan surga.
- Ibadah dan Kebaikan Sholat, puasa, zakat, sedekah, serta berbuat baik kepada sesama.
- Bertaubat dan Beristighfar Semua manusia punya dosa, tapi Allah Maha Pengampun bagi yang bertobat dengan sungguh-sungguh.
- Menjaga Akhlak dan Hati Surga bukan hanya untuk orang yang banyak ibadah, tapi juga orang yang baik hati, jujur, dan tidak menyakiti orang lain.
- Di surga tidak ada kerja keras seperti di dunia. Semua yang diinginkan langsung ada tanpa usaha.
- Kenikmatan di surga didapat dengan mudah, cukup dengan menginginkannya.
- Namun, untuk masuk surga, kita harus berjuang di dunia dengan iman, ibadah, amal saleh, kesabaran, dan kebaikan.
Jadi, dunia adalah tempat bekerja keras, sedangkan surga adalah tempat menikmati hasil kerja keras itu.
Apakah di Surga Masih Ada Kewajiban Sholat dan Puasa?
Tidak. Di surga tidak ada kewajiban ibadah seperti sholat, puasa, zakat, atau haji. Semua bentuk ibadah yang diwajibkan di dunia bertujuan sebagai ujian dan sarana mendekatkan diri kepada Allah. Setelah masuk surga, manusia sudah mencapai tujuan akhir, sehingga tidak ada lagi kewajiban ibadah.
Rasulullah bersabda:
"Penghuni surga tidak tidur, tidak buang air besar, tidak meludah, dan tidak membuang ingus. Sikat mereka dari emas, keringat mereka wangi seperti minyak misik, dupa mereka dari kayu gaharu, dan istri-istri mereka adalah bidadari. Akhlak mereka seperti satu orang dan wajah mereka seperti wajah ayah mereka, Nabi Adam, yang tingginya 60 hasta."
(HR. Bukhari dan Muslim)