Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Termoregulasi Bayi Baru Lahir & Plasenta, Dalam Pandangan Persalinan Tradisional,PAZ Maryam dan Water Birth

21 Februari 2025   19:53 Diperbarui: 21 Februari 2025   19:53 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Water Birth (jurnal.blogspot.com)

Termoregulasi Bayi Baru Lahir & Plasenta Pada Sistem Tradisional, PAZ Maryam dan Water Birth 

Dari beberapa pengalaman secara tradisional, bahwa bayi setelah keluar dari rahim diposisikan lebih dingin dari pada "ari-ari"nya atau plasentanya. Makanya disediakan sungai kecil agar pada saat bayi keluar dan tercelup di dalam air, tubuh bayi lebih dingin dari placentanya.

Atau kalau melahirkan di rumah kadang placentanya ini disiapkan air hangat, agar keadaan placentanya lebih hangat daripada bayinya. Kalau posisinya terbalik (bayinya lebih hangat atau placentanya lebih dingin) maka bayi akan membiru.

Fenomena  tentang perbedaan suhu antara bayi dan plasenta dalam proses persalinan memang menarik dan masuk akal jika kita kaitkan dengan konsep termoregulasi bayi baru lahir dan pengalaman tradisional.

1. Termoregulasi Bayi Baru Lahir & Plasenta

Secara fisiologis, bayi yang baru lahir mengalami transisi dari lingkungan intrauterin (dalam rahim) yang hangat dan stabil ke lingkungan luar yang lebih dingin dan bervariasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Plasenta masih memiliki sirkulasi darah yang aktif selama beberapa saat setelah bayi lahir, sehingga masih hangat.
Jika bayi dibiarkan lebih hangat dari plasenta, bisa terjadi gangguan sirkulasi, karena darah bayi masih "tertarik" ke plasenta yang lebih dingin.
Jika plasenta lebih hangat daripada bayi, maka darah dari plasenta akan mengalir lebih lancar ke bayi, sehingga bayi tetap mendapatkan oksigen dan nutrisi dalam beberapa menit setelah lahir.

Makanya, dalam beberapa metode tradisional, air dingin digunakan untuk membantu menurunkan suhu bayi sedikit lebih cepat dibandingkan plasenta, sehingga proses pemindahan darah dari plasenta ke bayi berjalan optimal.

2. Tradisi dan Observasi Empiris

Dalam berbagai budaya tradisional, ada kebiasaan yang secara tidak langsung mendukung prinsip ini:

  • Persalinan di Sungai atau Air Ditemukan dalam beberapa tradisi kuno, di mana ibu melahirkan di dekat sungai atau air hangat.
  • Plasenta Direndam Air Hangat Dalam beberapa budaya, plasenta ditempatkan dalam air hangat untuk memastikan transisi bayi lebih lancar.
  • Kangaroo Mother Care (KMC) Praktik modern yang menekankan pentingnya kontak kulit ibu dan bayi untuk membantu stabilisasi suhu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun