Oleh : Haiqal Arifianto
Liga Final Champion dan perhelatan pemilihan Presiden menjadi dua ajang yang sangat menarik dan ditunggu. Liga Champion (telah Usai) menghadirkan Real Madrid vs Atletico Madrid sedangkan Pemilihan Presiden menghadirkan Prabowo vs Jokowi seperti yang di kemukakan oleh KPU. Menariknya kedua kubu yang bertanding berhadapan mempunyai kesamaan yaitu, Real Madrid dengan Prabowo dan Atletico Madrid dengan Jokowi.
Dua hari lalu kita baru saja di sugukan oleh perhelatan kompetisi sepak bola Eropa ( Champion ) yang menghadirkan Real Madrid dan Atletico Madrid di laga Final. Melihat keduanya memang banyak tidak diharapkan dalam laga final ini. Real Madrid yang tidak disukai oleh pendukung lainnya, dan Atletico yang dalam konteks Indonesia masih minim Fans. Fenomena ini juga menurut sudut pandang penulis hampir sama dengan yang terjadi pada gelaran pesta rakyat pemilihan Presiden di Indonesia.
Tidak sedikit yang mengatakan bahwa kedua Capres dan Cawapres tidak ideal (kecuali Panasbung). Hal ini juga terjadi pada laga final liga Champion. Melihat dari sudut pandang lain, saya akan coba mengulas beberapa kesamaan peserta Final Liga Champion dan Peserta Capres 2014. Saya melihat bahwa ada kesamaan antara Real Madrid dengan Prabowo dan Atletico Madrid dengan Jokowi. Tulisan ini bukan upaya kampanye salah satu calon, tetapi hanya memberikan analisa keduanya.
Persamaan Real Madrid dengan Prabowo
Tidak heran lagi jika Real Madrid masuk ke Final liga Champion, hal ini terlihat dari komposisi pemain yang lengkap dan persiapan yang cukup matang. Karakteristik ini juga terdapat pada Capres Prabowo yang serupa dengan Real Madrid. Ada empat persamaan antara Real Madrid dengan Prabowo :
Pertama, mengenai koalisi gemuk Prabowo dan Real Madrid terlihat paling perkasa dibanding dengan lawan yang lainnya. Mempunyai kan juara yang besar karena mempunyai pendukung yang banyak (koalisi gemuk) dan kekuatan para pemain juga mempuni (dukungan ketua umum setiap partai).
Kedua, Real Madrid di dukung oleh sosok Zinedine Zidane sebagai pesepak bola senior yang banyak disukai oleh para pecinta bola dan juga para pemain. Begitupun juga dengan Prabowo yang didukung oleh Mahfud MD sebagai politikus dan Negarawan yang juga banyak di sukai dan di gemari oleh masyarakat Indonesia dengan pengalamannya yang lengkap. Keduanya didukung oleh sosok dicintai.
Ketiga, Real Madrid dianggap sebagai tim yang selalu membuat onar ketika bertanding. Apalagi ketika berhadapan dengan Barcelona yang pada setiap laganya selalu menjadi pertandingan panas. Tidak beda dengan Prabowo yang masih dianggap otoriter melihat kasus HAM yang melibatkannya. Prabowo pun juga sering memainkan laga panas saat tragedi 1998.
Keempat, mengenai persiapan yang panjang. Tujuan untuk memengani Juara Champion yang kesepuluh (LaDecimma) membuat Real Madrid mempersiapkn teamnya dengan matang. Tak heran team ini mendatangkan beberapa pemain bintang yang harganya menembus pembelian termahal dunia. Persiapan yang panjang juga dilakukan oleh Prabowo setelah jatuh bangun pada pemilihan 2004 dan 2009 dan kini dengan perjalanan panjang dan persiapan yang matang menuju kursi RI-1
Real Madrid dengan keperkasaannya memang pantas disandingkan dengan Prabowo, yang dalam setiap kampanyenya ingin memberi kesan tegas dan berani. Selain persamaan Real Madrid dan Prabowo terdapat juga kesamaan antara Atletico Madrid dengan Jokowi, berikut kesamaan keduanya.
Persamaan Atletico Madrid dan Jokowi
Pertama, sebelum menjalani laga Final Champion Atletico Madrid sudah keluar sebagai pemenang kompetisi local La Liga. Dan setelah itu Atletico menjadi kandidat pemenang Juara Champion (walau hasilnya kalah). Hal ini senada dengan Jokowi, sebelum menjadi kandidat Capres 2014 Jokowi baru saja memenangi pemilihan sebagai Gubernur Jakarta dan kini menjadi penantang dari kandidat lain.
Kedua, soal citra wong cilik. Atletico Madrid sebagai team kecil yang mengarungi dahsyatnya kompetisi besar liga Champion dan akhirnya banyak didukung oleh fans fanatic team sepak bola lain. Di banding keperkasaan Real Madrid, Atletico justru di jagokan karena upaya team kecil yang coba merih mimpi. Senada dengan Jokowi mencitrakan dirinya sebagai bagian dari rakyat kecil yang ingin mejadi pemimpin yang di cintai.
Ketiga, soal pengalaman. Berbeda dari Real Madrid. Atletico masih minim pengalaman di tingkat Eropa (liga Champion) bahkan belum pernah menjuarai liga champion. Tetapi ketika berbicara tingkat local Atletico menjadi salah satu kandidat terbaik. Mirip dengan Jokowi. Jokowi belum pernah menjajaki pemerintahan pusat, tidak jarang jika Jokowi di ragukan untuk menjadi Presiden nantinya. Tetapi ketika berbicara mengenai penanganan di daerah Jokowi lah yang menjadi kepercayaa rakyat.
Soal Kompetisi
Pertandingan antara Real Madrid dan Atletico Madrid sudah berakhir dengan kemenangan Real Madrid dengan kedudukan 4-1. Jalannya pertandingan memang cukup sengit menghadirkan ketegangan antara kedua tim bahkan tidak segan banyak diwarnai katu kuning dari wasit untuk kedua belah pihak. Berbeda dengan persaingan antara Jokowi dan Prabowo yang belum usai dan masih panjang soal pertarungan kedua kandidat.
Keduanya juga memainkan tempo yang sangat tinggi, sama halnya dengan pertandingan Real Madrid dan Atletico Madrid. Jokowi dan Prabowo masih saling baku hantam melempar isu kesana-sini demi membentuk opini dan akhirnya mendapatkan simpati.
Menarik di tunggu, apakah jalannya pertandingan dan hasil bisa sesuai seperti laga final Champion atau akan menjadi lebih tanggung dari laga tersebut. Menarik disimak..
