Kuliah kerja nyata (KKN) Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Djuanda Bogor kelompok 16 melakukan kegiatan edukasi pentingnya pendidikan 12 tahun dalam menggapai cita-cita serta impian untuk siswa kelas 4, 5, dan 6 di SDN o5 Cisarua. (Sabtu, 5/8/2023)
Edukasi yang dilakukan mahasiswa KKN Universitas Djaunda diikuti oleh siswa-siswi kelas 4, 5 , dan 6 di SDN 05 Cisarua guna mengetahui pentingnya pendidikan 12 tahun untuk menggapai cita-cita serta meningkatkan literasi, semangat belajar, dan keaktifan siswa dalam menempuh pembelajaran.
Bapak Cucu Irawan, S.Pd. selaku kepala sekolah SDN 05 Cisarua mengatakan "Kurangnya pendidikan anak-anak di Indonesia yang rata-rata hanya mencapai 8 tahun dalam pembelajaran disebabkan oleh faktor kurangnya edukasi pendidikan serta kesadaran di masyarakat itu sendiri. Bahwasanya pendidikan sangatlah penting untuk menggapai cita-cita dan kemajuan suatu negara. Suatu negara bisa dikatakan maju jika dilihat berapa besar dan tinggi laju pertumbuhan di negara tersebut".Â
"Harapan saya dengan adanya kegiatan KKN mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Djuanda ini dapat menumbuhkan rasa semangat serta rasa cinta terhadap pendidikan bagi seluruh siswa-siswi  baik kelas 4,5, dan 6 dan dengan adanya program kerja GAMBAR (Gerakan Asik Membaca Belajar Aktif Remaja) dapat memberi motivasi pembelajaran serta minat siswa-sisawi dalam menempuh dunia pendidikan" ujar pak Cucu.
Restu Akim sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian Univeritas Djuanda Bogor dan sekaligus sebagai penanggung jawab program kerja "GAMBAR" menuturkan bahwa antusias para siswa-siswi SDN CISARUA 05 memiliki rasa semangat dalam mengikuti kegiatan tersebut.
"Harapan untuk kedepanya dari kegiatan ini adalah menambah minat membaca atau literasi serta belajar dengan metode pengajaran yang asik serta mengedukasi,  meningkatkan daya tarik  dan menumbuhkan rasa percaya bahawasanya pendidikan sangatlah penting untuk meraih masa depan yang gemilang. Melihat dari proses pelaksaan kegiatan yang dilakukan di lapangan, siswa-siswi sangat antusias sehingga mempermudah proses edukasi dan pengajaran" ujar Restu Akim.
