Mohon tunggu...
Haidah Nisa
Haidah Nisa Mohon Tunggu... Freelancer

Suka baca topik apa saja

Selanjutnya

Tutup

Humor

Second Male Lead Syndrome: Saat Kita Nggak Terima Female Lead Akhirnya Memilih Male Lead

21 Mei 2025   22:03 Diperbarui: 21 Mei 2025   22:03 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Second male lead syndrome di drakor Who Are You: School 2015/ asianwiki.com

Siapa nih, second male lead syndrome pertama kamu? Jangan-jangan Didit di Heart Series yang ngejar-ngejar Rachel, tapi eh si Rachel-nya malah lebih suka sama Farel. Padahal Farel sendiri aja bingung harus memilih Rachel atau Luna.

Hmm kasihan. 

Ada lagi nih, yang nggak kalah legend dari Heart Series. Kalau kamu pecinta drakor, mungkin bakal tahu judul yang satu ini, Who Are You: School 2015. Ceritanya ada saudara kembar cewek, namanya Go Eun-byeol sama Lee Eun-bi. Mereka terpisah sejak kecil, tapi di masa remaja mereka bertemu secara tak terduga.

Suatu ketika Eun-bi amnesia dan menjalani kehidupan sebagai Eun-byeol tanpa sepengetahuan orang-orang. Eun-bi di kehidupan barunya bertemu Han Yi-an, cowok teman masa kecil Eun-byeol. Dia juga bertemu Gong Tae-gwang, siswa yang sering bikin masalah tapi sebenarnya peduli pada teman.

Sepanjang drama penonton diperlihatkan bagaimana Tae-gwang yang dikenal nakal dan agak rusuh memperlakukan Eun-bi dengan penuh perhatian. Sementara Han Yi-an yang dikenal sebagai siswa teladan malah terkesan lebih peduli pada karir atletnya daripada hubungannya dengan Eun-bi. 

Tapi tentu saja karena Han Yi-an yang menjadi male lead, Eun-bi dengan kesadaran penuh memilih dia dibandingkan Tae-gwang. Go Tae-gwang sedih, penonton juga sedih.

Pesona second male lead memang sering membuat penonton bersimpati, bahkan menyayangkan keputusan female lead yang nggak memilihnya. Tapi sebenarnya, kenapa sih kita bisa terkena efek second male lead syndrome ini. 

Ternyata ada beberapa alasan, salah satunya karena penonton berempati pada second male lead. Kalau kita perhatikan ada pola karakter yang selalu mengikuti jati diri second male lead ini. Biasanya tokoh ini digambarkan memiliki masa lalu yang kelam dan menyakitkan, bad boy, juga suka bikin rusuh. Tapi di luar semua itu dia baik pada tokoh utama perempuan. 

Second male lead sering sekali digambarkan sebagai seseorang yang selalu ada buat female lead dibandingkan keberadaan male lead. Dia selalu memberikan dukungan emosional yang tulus dan sikapnya hangat.

Penonton dibuat klepek-klepek dengan pesona second male lead hingga nggak lagi bersimpati pada male lead. Apalagi seringnya male lead digambarkan sebagai sosok yang dingin, cuek, kaku, dan terlihat nggak memperjuangkan tokoh utama perempuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun