Mohon tunggu...
Hafiz Rosila
Hafiz Rosila Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sikap dan Pandangan AHY tentang Hoaks

10 Maret 2018   16:53 Diperbarui: 10 Maret 2018   17:15 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agus Harimurti Yudhoyono (foto: tribunnews)

Belum lagi Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), adik AHY, pernah dikatakan memiliki tato salib di lengannya karena kerap mengenakan baju berlengan panjang. Hal itu pun terbantahkan dengan diunggahnya foto Ibas oleh Ani Yudhoyono di media sosial, yang mengenakan baju berlengan pendek. Tidak ada terlihat tato di kedua lengan Ibas.

Lebih gila lagi, rumah dinas SBY pernah digeruduk oleh massa yang mengaku mahasiswa. Ratusan massa tersebut mendemo SBY karena menurut mereka SBY akan membom istana. Seorang intelektual pasti dengan mudah menyangkal berita tersebut. Logikanya, bagaimana bisa seorang tokoh besar nasional yang begitu dihargai oleh dunia internasional, akan membom negaranya sendiri, tempat ia mengabdikan diri selama puluhan tahun.

Belakangan pun diketahui salah seorang politikus dari kelompok yang berseberangan diduga menggerakan kelompok massa tersebut. Masih banyak lagi hoaks dan hatespeech yang pernah ditujukan kepada AHY dan keluarga.

Lalu apa yang AHY lakukan menyikapi serangkaian serangan politik tersebut? Tidak, ia tidak balik menebar hoaks. AHY malah semakin giat membangun hubungan komunikasi yang baik dan santun dengan berbagai tokoh politik. Ia disambut baik oleh Presiden Joko Widodo, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketum PDIP Megawati Sukarnoputri.

Saat Pilgub DKI Jakarta, AHY tetap menyampaikan selamat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Ia juga menyempatkan diri mengunjungi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di Mako Brimob dan mendapatkan 'surat cinta' dari Ahok. AHY juga mengusulkan untuk segera dilakukannya rekonsiliasi politik, melihat konflik dan perpecahan yang terjadi begitu kuat pasca Pilgub DKI Jakarta.

Jiwa besar dari anak muda ini memperlihatkan kepada masyarakat bahwa tidak perlu menempuh cara-cara kotor dalam berpolitik. Buktinya, sejauh ini ia disambut baik oleh tokoh-tokoh politik yang pernah ia kunjungi. Melalui sikap itu pula kita mengetahui bahwa sebenarnya hoaks bisa dikalahkan, jika semua bisa berjiwa besar dan saling menghargai. Hal itulah yang seharusnya dapat menjadikan kekuatan bagi bangsa.

Tak heran rasanya ia begitu digandrungi kelompok pemikir dan kalangan muda, melihat sosok AHY yang begitu visioner dalam memaknai sebuah persoalan. Tujuan politik yang telah dibangun AHY sejak jauh-jauh hari sebenarnya dapat dengan mudah kita baca: ia ingin mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Dalam setiap kesempatanya memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di berbagai universitas di Indonesia, ia kerap menyebut bahwa ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh bangsa Indonesia jika ingin mencapai Indonesia Emas 2045.

Persyaratan itu adalah; negara harus aman dan damai, adil dan sejahtera, serta maju dan mendunia. Hoaks hanyalah salah satu tantangan dalam mewujudkan tiga aspek ini. Jika AHY sejauh ini bisa menghadirkan situasi yang aman dan damai dengan langkah-langkah politiknya, bukan tidak mungkin ia mewujudkan hal yang lainnya. Mari kita tunggu gebrakan lain dari salah satu pemuda terbaik bangsa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun