Kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke Kerinci hanya untuk menikmati keindahan alamnya semata, seperti Gunung Kerinci, Kebun Teh Kayu Aro dan Danau Gunung Tujuh, padahal di sana masih banyak tempat menarik yang mesti dikunjungi. Kerinci menyimpan potensi destinasi budaya yang sayang sekali bila tidak dikunjungi oleh para wisatawan. Ketiadaan informasi tentang wisata budaya di Kerinci, mungkin menjadi salah satu penyebab  lokasi-lokasi wisata budaya Kerinci kurang terekspos. Berikut beberapa destinasi wisata budaya yang direkomendasikan untuk dikunjungi:
1. Masjid Keramat Pulau Tengah
Masjid ini terletak di desa Koto Tuo, Pulau Tengah Kecamatan Keliling Danau. Berjarak sekitar 23 Km ke arah Selatan Sungai Penuh (sekitar 45 menit dengan motor). Akses ke sana sangat bagus, bila anda dari Sungai Penuh anda akan menyusuri jalan beraspal dengan pemandangan persawahan dan Danau Kerinci, setelah sampai di desa Pulau tengah dan melewati jembatan, anda akan menemukan gapura di sebelah kiri jalan yang bertuliskan Masjid Keramat Koto Tuo. Jarak antara gapura dengan masjid sekitar 100 meter.
Masjid kuno ini sangat menarik, karena termasuk masjid tertua yang dibangun pada abad ke-18 M dengan arsitektur khas Kerinci. Masjid yang sebagian besar terbuat dari kayu ini, dihiasi oleh ornamen-ornamen yang cukup menarik. Di halaman masjid anda akan menjumpai beduk yang berusia sangat tua. Di dalam masjid terdapat satu tiang soko guru yang kaya ornamen ditambah hiasan tegel keramik kuno yang berasal dari Eropa. Pada tiang soko guru juga terdapat beranda dan tangga tempat muazin mengumandangkan azan. Penamaan "keramat" pada masjid ini, dikarenakan masjid ini selalu selamat dari bencana. Pada tahun 1903, terjadi peperangan antara orang Kerinci dan Belanda yang mengakibatkan terbakarnya desa Pulau Tengah. Masjid Keramat adalah satu-satunya bangunan yang tidak terbakar sehingga masih bisa disaksikan hingga sekarang.Â
2. Masjid Agung Pondok Tinggi
Masjid Agung Pondok Tinggi terletak di desa Pondok Tinggi, Kelurahan Pondok Tinggi, Kota Sungai Penuh. Jaraknya sekitar 1,5 km ke arah Barat Lapangan Merdeka atau alun-alun Kota Sungai Penuh. Anda bisa ke sana dengan menaiki ojek atau menggunakan transportasi tradisional delman yang dalam bahasa setempat disebut dengan bendi. Sama halnya dengan masjid Keramat Pulau Tengah, masjid ini memiliki arsitektur khas Kerinci dengan atap tumpang dan kaya ornamen sulur-suluran. Di samping masjid, anda akan menjumpai beduk besar yang disebut taboh dengan panjang sekitar 7  meter. Berbeda dengan masjid Keramat yang memiliki soko tunggal. Masjid ini memiliki empat tiang utama di tengah-tengah masjid. Keunikan lainnya adalah kontruksi penyambungan kayu yang disebut "tiang gantoung sambout" untuk memperkokoh konstruksi antar tiang kayu di dalam masjid. Masjid ini dibangun pada abad ke-19 M secara bergotong royong oleh masyarakat adat Pondok Tinggi. Masjid ini  pernah dikunjungi oleh Wapres pertama RI yaitu Mohd. Hatta dan dinamakannya sebagai Masjid Agung.
3. Masjid Kuno Lempur
Masjid kuno di Lempur terletak di desa Lempur Mudik dan di desa Lempur Tengah. Berjarak sekitar 45 Km dari Sungai Penuh atau sekitar 1,5 hingga 2 jam perjalanan. Sama halnya dengan Masjid Agung dan Masjid Keramat, masjid-masjid kuno yang ada di Lempur merupakan masjid dengan arsitektur khas Kerinci. Ada baiknya anda berkunjung ke sana sambil menikmati wisala alam seperti Danau Lingkat dan Danau Kaco yang terletak tidak jauh dari sana.